Desak Tingkatkan Jalan Darat Lebong Tandai

Desak Tingkatkan Jalan Darat Lebong Tandai

DOK/RU - Kondisi badan jalan darat menuju Desa Lebong Tandai yang membutuhkan peningkatan.--

NAPAL PUTIH RU.ID - Kades Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Adi menerangkan, keberadaan akses jalan darat menuju desanya memang sudah terbuka. Hanya saja kata Kades, keberadaan akses jalan darat desanya yang membelah wilayah perkebunan dan pegunungan, itu belum dapat difungsikan secara maksimal. Ini disebabkan karena di sepanjang jalan darat menuju desanya itu, masih berupa tanah merah dan memiliki beberapa tanjakan esktrim yang susah untuk di lalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua ketika hujan sedang turun. 

"Hujan semalam saja sudah jadi bubur. Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua aja tidak bisa lewat kalau sudah musim hujan seperti sekarang. Oleh karena, itu masyarakat masih memilih menggunakan transportasi Molek untuk keluar dan masuk ke Desa Lebong Tandai," ungkap Kades.

Kades berharap, keberadaan akses jalan darat di desanya yang sudah dibuka oleh pemerintah daerah, ini bisa ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah dengan upaya peningkatan atau pengerasan kepada badan jalan. Diakui Kades, ketika akses jalan darat menuju desanya itu masih berupa tanah. Sampai kapanpun, keberadaan akses jalan darat yang digadang-gadang akan menjamin kepentingan masyarakat itu. Tidak akan memberi manfaat atau kontribusi secara langsung kepada masyarakat. 

"Selagi masih seperti itu kondisinya tidak akan memberi manfaat kepada masyarakat," tegasnya.

Di sisi lain, terkait keberadaan transportasi Molek yang masih eksis dan menjadi andalan bagi masyarakat, tentu Kades tidak memungkiri nilai jual dan nilai sejarah terhadap keberadaan transportasi Molek peninggalan Belanda itu. Hanya saja, kata Kades, perhatian yang bisa diberikan oleh desa untuk mendukung keberadaan transportasi Molek, sudah tidak bisa maksimal. Ini disebabkan dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki desa dan terkait upaya desa dalam mengakomodir keperluan pembangunan lainnya yang sama-sama mengandalkan dari DD. 

"Keberadaan Molek tidak bisa kita hapuskan. Karena transportasi Molek memiliki nilai sejarah dan nilai jual sebagai daya tarik masyarakat yang ingin berkunjung ke Lebong Tandai. Namun soal perhatian, tentu kita tidak bisa semaksimal seperti dulu karena anggaran desa terbatas dan harus dibagi untuk kepentingan program lainnya. UKami berharap ada peran andil dinas terkait seperti Dinas Pariwisata baik kabupaten maupun provinsi untuk bersama-sama memperhatikan kelestarian nilai sejarah Molek, ini. Dengan demikian beban desa akan berkurang dan semuanya bisa sama-sama tetap eksis," pinta Kades.(sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: