Infonya, Tahun Depan BLT DD Distop
YUDI/RU - Koordinator kecamatan dan pendamping desa, menyampaikan paparan soal informasi BLT DD distop tahun 2023.--
MUKOMUKO RU.ID - Pemerintah pusat bakal memangkas atau merefocusing Dana Desa (DD) untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 di tahun 2023 mendatang. Jika informasi ini benar, masyarakat miskin yang selama ini mendapatkan BLT DD, siap – siap untuk tidak menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 300 ribu per bulan.
“Soal informasi ini, kami dari pendamping kecamatan masih mencari informasi itu. Kabar-kabarnya, memang soal alokasi dana desa untuk BLT masih dibahas secara alot di pemerintah pusat,” kata Koordinator Kecamatan Pendamping Desa di Kecamatan XIV Koto, Herlia Malik, M.I.Kom.
Lia tetap berharap, di tahun 2023 mendatang, dana desa untuk BLT bagi masyarakat kurang mampu masih dialokasikan. Sebab bantuan ini, bagian dari program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan yang sangat ekstrim. Pemakaian dana desa untuk program pengentasan kemiskinan dengan pemberian BLT, diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021. Dalam Perpres tersebut, kata Lia, ada penekanan terhadap Pemerintah Desa (Pemdes) mengalokasikan 40 persen dana desa untuk BLT, 20 persen untuk program ketahanan pangan, 8 persen untuk penanganan Covid, dan 32 persen untuk infrastruktur dan kegiatan lainnya.
“Kita harapkan, Perpres itu belum dicabut. Sebab kalau Perpres dicabut dan dana desa untuk BLT direfocusing, akan berdampak kurang baik terhadap perekonomian mayarakat kurang mampu yang ada di Kabupaten Mukomuko,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko, Haryanto, SKM, ketika dikonfirmasi mengaku, belum dapat memastikan apakah tahun depan program BLT DD dihentikan atau masih dilanjutkan. Kepastian itu baru akan diketahui di akhir tahun ini. Pahitnya, jika pun BLT DD dihentikan maka dana itu kemungkinan besar akan dialihkan untuk kegiatan desa lainnya. Misalnya pembangunan infrastruktur, program ketahanan pangan dan lainnya.
“Kalau wacana itu, saya juga sudah dapat informasinya tapikan belum pasti karena ada dan tidaknya, baru akan kita tahu di akhir tahun ini. Mudah – mudahan saja program tersebut masih berlanjut,” pungkasnya. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: