Penanganan Pasca Banjir Diusulkan Rp 15 M

Penanganan Pasca Banjir Diusulkan Rp 15 M

--

MUKOMUKO RU.ID - Badan Penanganan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Mukomuko telah mengajukan anggaran sebesar Rp 15 miliar ke Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) untuk kegiatan penanganan pasca banjir di Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko. Usulan dana sebesar itu akan dipakai membangun jembatan yang amblas akibat diterjang banjir, termasuk untuk penanganan erosi Sungai Selagan yang kondisinya kini semakin mengkhawatirkan. Hanya saja, hingga sekarang belum diketahui soal diakomodir dan tidaknya usulan tersebut.

“Yang jelas sudah kami usulkan Rp 15 miliar untuk penanganan pasca banjir di desa itu. Bahkan pak Gubernur bersama jajaranya juga sudah turun dan meninjau lokasi. Saat itu Pak Gubernur juga mendukung agar penanganan banjir di desa itu cepat di atasi,” kata Kepala BPBDMukomuko, Ramdani SE, M.Si.

Selain pembangunan jembatan dan penanganan erosi Sungai Selagan, informasi yang ia dapatkan bahwa BPBD Provinsi Bengkulu juga mengajukan anggaran untuk kegiatan normalisasi Sungai Selagan dari mulai hulu hingga hilir. Usulan tersebut disampaikan ke BNPB dan jugake pemerintah pusat. Sebab untuk penanganan tersebut, butuh kolaborasi semua pihak mulai pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

“Sempitnya aliran sungai, menjadi biang kerok penyebab banjir akibat tidak mampu menampung aliran air dari drainase pembuangan di sejumlah titik ketika curah hujan tinggi. Kondisi itu harus segera disikapi dan butuh kolaborasi dari semua pihak,” katanya. 

Selain itu, belum lama ini Pempov Bengkulu telah melakukan inventarisir lapangan untuk memastikan titik mana yang menjadi potensi terjadinya bencana alam baik banjir, tanah longsor, termasuk erosi sungai.

Data sementara, ada sejumlah titik bencana erosi sungai yang harus ditangani cepat. Seperti erosi Sungai Muar di Ipuh yang kini sudah mengancam bangunan tempat pelelangan ikan (TPI), erosi Sungai Manjunto yang kini terus mengancam rumah warga dan pemakaman umum,termasuk erosi sungai di wilayah Kecamatan Teras Terunjam yang sudah nyaris menerjunkan rumah warga setempat.

“Semua diinventarisir. Kalau sudah selesai, baru anggaranya diajukan. Dan untuk tahun ini, kami tidak bisa melaksanakan kegiatan penanganan banjir atau erosi sungai karena tidak ada anggaran,” katanya. (rel)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: