Kegiatan Pelatihan Mendominasi Kuras DD TA 2022
Inspektorat Diminta Pelototi PUTRI HIJAU RU.ID - Hampir sebagian besar desa telah menuntaskan susunan R-APBDes-nya di TA 2022. Namun, dari seluruh jenis porsi anggaran yang sudah direncanakan oleh setiap desa di tahun ini, kegiatan jenis pelatihan terkesan paling mendominasi dalam menyerap atau menguras anggaran dana desa (DD). Menariknya, selain dituntut untuk mendanai jenis kegiatan klaster kecamatan. Hampir seluruh jenis kegiatan pelatihan yang direncanakan oleh desa itu masih mengulang jenis pelatihan yang sama di setiap tahunnya. Menohoknya lagi, rata-rata narasumber yang terlibat dalam jenis paket kegiatan pelatihan itu didominasi oleh narasumber yang berasal dari DPMD BU dengan nilai biaya pemateri sebesar Rp 600 ribu/jam dengan durasi mencapai 8 jam. Tentu kondisi ini menarik perhatian wakil rakyat di DPRD BU hingga meminta kepada sejumlah pihak terkait untuk bersama-sama pelototi paket kegiatan pelatihan yang dinilai lumayan laten dalam menyerap anggaran DD setiap tahunnya. Kepada RU, Ketua Komisi I DPRD BU, Febri Yurdiman, SE, mengatakan, pada prinsipnya tidak mempersoalkan jenis kegiatan pelatihan yang direncanakan oleh masing-masing desa itu. Apa bila kata Febri, jenis pelatihan yang dibiayai oleh desa lewat DD itu memang memiliki nilai urgensi dan edukasi dalam menunjang kinerja desa khususnya para perangkat desa beserta jajaran terkait lainnya. Hanya saja, lanjut Febri, jika melihat dan merujuk kepada porsi anggaran DD yang ditujukan kepada paket kegiatan yang diproyeksikan oleh desa pada umumnya di tahun ini lumayan mendominasi menguras DD. Febri justru menilai, ada sesuatu yang patut dipertanyakan pada kegiatan pelatihan itu. Febri menganggap, paket jenis kegiatan pelatihan yang tertuang di dalam rencana kerja desa tersebut terkesan dipaksakan dan tidak memprioritaskan nilai urgensinya. Karena umumnya menurut Febri, jenis paket kegiatan pelatihan yang di rencanakan desa di tahun ini sudah berulang-ulang dilaksanakan setiap tahunnya dan selalu menggunakan jasa narasumber yang sama. \"Tentu patut kita pertanyakan, kenapa kegiatan pelatihan ini selalu mendominasi di desa. Padahal jenis kegiatan pelatihan yang digelar oleh desa ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya dan narasumber yang digunakan untuk mengisi materi masih narasumber yang sama,\" tegasnya. Febri berharap, jenis paket kegiatan yang sangat laten membebani DD tersebut turut diawasi oleh pihak terkait, khususnya Inspektorat BU. Upaya pengawasan terhadap kegiatan pelatihan di tingkat desa ini sangat penting menjadi perhatian oleh Inspektorat BU. Supaya nilai urgensi pada jenis kegiatan pelatihan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga kedepan, Febri menginginkan alokasi DD yang seharusnya dapat diprioritaskan untuk kemaslahatan masyarakat, benar-benar terlaksana dan tidak menimbulkan kesan mengada-ada. \"Jangan sampai ada kesan kegiatan yang dilaksanakan oleh desa ini mengada-ada dan mengabaikan kemaslahatan masyarakat. Kalau memang pelatihan yang digelar itu dianggap sudah cukup. ya tidak usah digelar terus-terusan. Lebih baik paket kegiatan pelatihan ini diarahkan untuk kegiatan yang dampak positifnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk itu, kami mendesak Inspektorat BU agar pro aktif mengawasi jenis-jenis paket kegiatan pelatihan yang terkesan laten di tingkat desa, ini,\" desak wakil rakyat asal Dapil IV ini. Terpisah, Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, melalui Kasi PMD, Puji Widodo mengungkapkan, kegiatan paket pelatihan yang masuk di dalam rencana kerja desa dalam pengelolaan DD di tahun ini sudah menjadi rencana di TA sebelumnya. Namun karena di tahun sebelumnya belum sempat dilaksanakan maka kegiatan pelatihan seperti klaster kecamatan ini baru dilaksanakan pada TA 2022. \"Tahun ini rencana kegiatan pelatihannya ada Siskeudes serta Simpades. Sebenarnya ini sudah direncanakan di tahun lalu dan pelatihan Siskeudes dan Simpades yang akan digelar di tahun ini dilaksanakan secara online. Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya manual. Untuk itu seluruh kegiatan tersebut diusahakan terlaksana di tahun ini,\" terangnya. Diungkapkan Puji, selain untuk pelatihan Siskeudes online dan Simpades online pelatihan klaster kecamatan juga akan ditujukan untuk Karang Taruna. Dan program kegiatan tersebut memang mendapat arahan dari DPMD BU. Disisi lain, Puji, juga tidak memungkiri bahwa kegiatan pelatihan tersebut selain akan melibatkan narasumber dari pihak kecamatan juga akan melibatkan narasumber dari DPMD BU. \"Pematerinya memang dari sana (DPMD) sih. Karena memang banyak narasumbernya dari sana,\" demikian Puji. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: