Awal Maret, Harga Sawit Tembus Rp 3.580/ Kg
MUKOMUKO RU.ID- Terhitung Rabu (2/3), harga pembelian sawit di sejumlah perusahaan pengolahan minyak mentah atau CPO sawit, rata - rata mengalami kenaikan. Bahkan saat ini, harga sawit tembus Rp 3.580/ kg. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui fungsional Bidang Perkebunan, Sudiyanto, SP dalam releasenya, Rabu (2/3) siang. Dirincikanya, harga sawit di pabrik milik PT. SAPTA Rp 3.180/ kg, PT. KSM, 3.350 /kg, PT. MMIL Rp 3.330/ kg, PT. SAP Rp 3.330 / kg, PT. KAS Rp 3.310/ kg, PT. DDP Rp 3.350 /kg, PT. USM Rp 3.580/kg, PT. BMK Rp 3.400/kg, dan PT. GSS Rp 3.400 / kg.
\"Harga tandan buah segar kembali naik antara Rp 70 - 150/ kg dibanding dengan harga minggu yang lalu,\" kata Sudiyanto.
Ia mengatakan, jika melihat potensi yang ada sekarang maka masih ada peluang harga sawit kembali naik. Hanya saja, ia belum dapat memastikan kapan dan berapa besaran kenaikan harga sawit. Sudi juga berharap, dengan naiknya harga sawit di daerah ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat di tengah penademi Covid-19.
\"Mudah - mudahan saja harga sawit ini kembali naik sesuai yang di harapkan masyarakat. Dan kenaikan harga sawit karena pasaran CPO, kini sedang membaik,\" ujar Sudiyanto.(rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Breaking News! Korban Longsor di Pantai Karang Pulau Ditemukan
- 2 Resep Marble Cake yang Lezat dan Anti Gagal, Pemula Pasti Bisa!
- 3 Kenapa Suara Terdengar Lebih Merdu saat Nyanyi di Kamar Mandi? Ini Alasannya
- 4 Rekomendasi Produk Eksfoliasi Wajah yang Ampuh Mengangkat Sel Kulit Mati
- 5 Penghujan, Jalan Tanah Merah di Trans Lapindo Babak Belur, Masyarakat Kesulitan Keluarkan Hasil Perkebunan
- 1 Breaking News! Korban Longsor di Pantai Karang Pulau Ditemukan
- 2 Resep Marble Cake yang Lezat dan Anti Gagal, Pemula Pasti Bisa!
- 3 Kenapa Suara Terdengar Lebih Merdu saat Nyanyi di Kamar Mandi? Ini Alasannya
- 4 Rekomendasi Produk Eksfoliasi Wajah yang Ampuh Mengangkat Sel Kulit Mati
- 5 Penghujan, Jalan Tanah Merah di Trans Lapindo Babak Belur, Masyarakat Kesulitan Keluarkan Hasil Perkebunan