Ada Peneliti Survey “Panas Bumi” di Atas Curug 9
PADANG JAYA RU.ID - Heboh sumber panas di kawasan wisata alam Curug 9 yang tengah menjadi ikon wisata Desa Tanah Hitam Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara (BU), perlu diteliti lebih lanjut oleh daerah. Khususnya soal adanya kemungkinan potensi yang bisa berimplikasi pada tumbuh kembang ekonomi. Kabar yang diterima Radar Utara, hingga Rabu kemarin, terdapat beberapa orang yang tengah meneliti di obyek sumber panas yang beberapa hari lalu, heboh di media sosial. Radar Utara online, edisi 7 Februari 2021 pun, turut menurunkan rilis warta soal heboh ini. Beberapa orang yang belum diketahui pasti identitasnya itu, diketahui turut dibarengi dengan warga setempat hingga Rabu (9/2) Pukul 15.36 WIB, belum kembali dari lokasi yang sejalur dengan obyek wisata di kawasan Gugus Bukit Daun Hutan Lindung Boven Lais Register 47 itu. Tabir sesuatu di wilayah yang menjadi kewenangan Kesatauan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bukit Daun itu, kian menarik. Dikonfirmasi Radar Utara, salah satu pengelola wisata Curug 9 yang juga Perangkat Desa Tanah Hitam, Leo Harjatmiko mengatakan, belasan warganya turut didalamnya beberapa orang yang dikabarkan melakukan penelitian itu, belum kembali. Sejauh ini pihaknya masih bisa melakukan komunikasi via seluler dengan warga yang sudah bermalam di kawasan hutan lindung itu. \"Ada warga juga, ikut dengan beberapa orang yang katanya lagi meneliti. Cuma belum tahu pasti, dari mana?. Kini belum pulang. Tapi dengan warga yang ikut ke sana, kami masih bisa komunikasi,\" ujar Leo waktu ditelpon Radar Utara, kemarin. Keberadaan titik panas yang mungkin saja, sejalur dengan energi panas bumi yang tengah digarap Pertamina Geothermal Energy (PGE), di wilayah Kawasan Hutan Lebong Kandis itu, agaknya sudah menunjukkan jejak alamiah. Situasi itu pun tak disangkal Leo. Warga setempat, cerita dia, sudah biasa melihat kepulan asap putih membumbung ke atas, ketika langit di atas punggung bukit tengah dalam kondisi cerah. Dia menduga, kepulan asap putih itulah yang merupakan titik panas yang beberapa hari lalu menghebohkan jagat maya. \"Kami udah biasa, lihat asap. Itu bisa ketengok nian (itu bisa terlihat betul,red) kalo pas cuaca lagi cerah. Warga di sini sudah biasa lihat itu. Dan lokasinya saya juga, tidak jauh dari Curug 9,\" ungkapnya. Sedikit menjabar lokasi, berdasarkan cerita warga setempat, lantaran Leo sendiri belum pernah ke lokasi titik panas itu, selain harus berjalan kaki menuju ke sumber panas. Perjalanan kaki yang tetap harus melewati Air Terjun Curug 9 itu, bisa dibilang menjadi pintu masuk ke dua, setelah start dari desanya. Dalam kiraannya, lagi-lagi berdasarkan cerita warga setempat, perjalanan dari air terjun menuju sumber panas yang kini tengah ditunggu tabirnya itu, lebih kurang membutuhkan waktu 3 jam perjalanan. Menuju ke arah pungguk hutan yang kian dekat dengan kawasan sumber panas bumi, saat ditarik benang lurus ke arah sumber panas bumi yang berada di Kabupaten Lebong. \"Ya cukup jauh sih. Katanya masih harus jalan lagi ke atas. Lebih kurang 3 jam lagi,\" bebernya. Pemda Bengkulu Utara (BU) juga agaknya masih wait and see. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ir Alfian, MM, mengaku belum tahu soal kabar panas bumi itu. \"Belum tahu. Sumber panas bumi itu ESDM,\" jawabnya. Terpisah, Camat Padang Jaya, Mamang Suherman, S.STP, waktu dikonfirmasi perihal keberadaan sumber panas di Desa Tanah Hitam, tak menyangkal soal itu. Dia mengaku, kini tengah meminta surat tertulis resmi, soal aktifitas puluhan orang yang mengaku tengah melakukan penelitian. Mamang juga belum menjelas gamblang orang luar daerah yang sudah bermalam di kawasan hutan itu. Tapi hasil klarifikasi lisan yang dilakukan pihaknya, aktifitas penelitian itu dilakukan oleh sebuah lembaga yang berada di bawah perusahaan yang identitasnya masih ditunggu. \"Katanya dari Komunitas Panas Bumi. Kegiatan mereka itu, katanya meneliti kepastian titik panas, yang data awalnya hasil dari tracing menggunakan pendekatan tertentu. Dan saat ini, untuk memastikan langsung. Katanya juga, untuk memastikan jalur panas bumi yang berkaitan dengan sumber panas di Lebong (PGE,red) dan Bukit Kaba. Tapi itu katanya dan kami dari pemerintah lagi menunggu konfirmasi resmi dari mereka. Supaya kita tahu tujuannya apa dan identitas mereka itu dari mana, bisa lebih jelas lagi,\" pungkasnya. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: