Program Cetak Sawah Belum Ada Kejelasan

Program Cetak Sawah Belum Ada Kejelasan

MUKOMUKO RU.ID - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko belum dapat memastikan, ada dan tidaknya program cetak sawah di tahun 2022 ini. Pasalnya, hingga akhir bulan Januari, belum ada informasi dari pemerintah pusat soal program tersebut. Meski Dinas Pertanian mengklaim, telah mengajukan usulan program cetak sawah di atas lahan milik masyarakat seluas 1.400 hektar. “Kami telah mengajukan usulan program cetak sawah seluas 1.400 hektar berdasarkan hasil survai investigasi desain (SID) yang kami lakukan sejak tahun 2019 lalu. Tapi sampai sekarang belum ada kabar,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT. Diuraikanya, tahun 2020 silam, Kabupaten Mukomuko mendapatkan plot program cetak sawah seluas 300 hektar dari pemerintah pusat. Namun program cetak sawah gagal dilaksanakan, lantaran dana kegiatan dipangkas untuk penanggulangan wabah Covid-19. Sejak gagalnya program cetak sawah di tahun itu, hingga tahun 2021 lalu, pihaknya masih sangat berharap program tersebut kembali dilanjutkan di tahun 2022 ini. “Kami berharap program itu dapat dilanjutkan lagi di tahun ini, meski luasnya tidak sampai 1.400 hektar sesuai yang kami usulkan,” harapnya. Ia juga mengakui, program cetak sawah yang pernah dilaksanakan pemerintah pusat di tahun 2017 dan tahun 2018 seluas 960 hektar, sangat membantu masyarakat. Sebab masyarakat yang tidak memiliki modal untuk membuka dan menggarap lahan potensialnya, bisa tergarap dan terkelola dengan baik melalui program cetak sawah. Selain itu, jika program cetak sawah jadi dilaksanakan tahun 2022 ini, maka dapat dipastikan, lahan pertanian di daerah ini bertambah luas. Dengan begitu, program swasembada beras yang dirancang pemerintah daerah sejak dahulu kala, dapat tercapai dengan baik. “Jika ingin progran swasembada beras tercapai, harus diperluas lagi lahan persawahan. Versi BPS, luas lahan persawahan di kabupaten Mukomuko baru 3.200 hektar. Padahal hasil survai kami di lapangan, lahan potensial yang bisa digarap menjadi lahan persawahan mencapai lebih 6.000 hektar meski yang selesai SID baru 1.400 hektar. Mudah – mudahan saja di tahun ini, program cetak sawah yang sudah ditunggu masyarakat dapat direalisasikan dengan baik,” harap Apriansyah. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: