Pembangunan Tunggu Anggaran Pusat, Pedagang Ngeluh

Pembangunan Tunggu Anggaran Pusat, Pedagang Ngeluh

ARGA MAKMUR RU.ID - Hampir 2 pekan, proses pembersihan bangunan bekas kebakaran di Pasar Purwodadi Arga Makmur akhirnya tuntas. Bahkan, pagar seng nampak mengelilingi area bangunan pasar yang dibersihkan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta mengantisipasi pedagang liar membuka lapak di area tersebut. Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), H Suharlan, M.Pd, ketika dihubungi media ini, membenarkan proses pembersihan area pasar telah selesai dan akan dilanjutkan dengan rencana pembangunan PTM. \"Untuk saat ini, area pasar telah kami sterilkan. Kami sudah mengimbau pedagang untuk berjualan di area lain sampai PTM selesai dibangun,\" jelasnya. Hanya saja, untuk pastinya, Ia belum bisa berkomentar lebih jauh karena masih menunggu anggaran dari pusat karena diperkorakan, pembangunan ini tidak tercover oleh daerah. Namun Ia berharap, pembangunan PTM akan terlaksana tahun 2022 mendatang dan dapat difungsikan di tahun yang sama. \"Ini menjadi harapan bersama, rencana pembangunan ditahun 2022 mendatang bisa dicover oleh pemerintah pusat,\" tandas Suharlan yang tengah berada di Kantor Kementrian Perdagangan RI.

Sepi Pembeli, Pedagang Ngeluh
SEMENTARA, pedagang harus bertahan untuk berjualan di lokasi darurat sebelum pemerintah merealisasikan pembangunan kembali, area pasar eks kebakaran itu. Dampaknya, banyak dikeluhkan pedagang karena lokasi yang pindah menyebabkan pembeli malas untuk berbelanja ke pasar dan berimbas pada pendapatan pedagang yang menurun. Seperti dinyatakan oleh Ibu As (47 tahun) yang sebelumnya berjualan ayam potong di area yang ikut dibongkar. Ia harus pindah lokasi berjualan dan mengalami sepi pembeli karena rata-rata pelanggannya, enggan berbelanja langsung di pasar. \"Biasanya, dalam sehari bisa menjual setidaknya 20 kilogram, kini terjual 7 sampai 10 kilogram saja sudah sangat bersyukur,\" ungkapnya. Hal serupa juga dinyatakan oleh Riko (51 tahun) yang berjualan sayur. Ia mengaku mengalami penurunan pembeli karena kondisi pasar yang kurang kondusif, juga karena masih dalam masa pandemi Covid-19. \"Kami buka layanan jual sayur online dan itu sedikit membantu, idak terlalu rugi dibanding jualan dipasar ajo yuk,\" jelasnya, dikutip dari SKH Radar Utara. Ia berharap pembangunan pasar bisa segera dilaksanakan dan selesai tepat waktu sehingga para pedagang dan pembeli bisa kembali ke kondisi semula dan perputaran ekonomi bisa terus berlangsung. \"Idak banyak yuk yang kami harap nih, semoga pembangunan segera dilaksanakan dan cepat selesai agar kami bisa balik jualan normal lagi,\" harap Riko. (mae)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: