Sungai Meluap, Rumah Warga Terendam, RSUD Tergenang
MUKOMUKO RU.ID - Hujan deras yang terjadi pada Sabtu (18/9) siang hingga malam kemarin, mengakibatkan ratusan rumah warga Kabupaten Mukomuko terendam banjir. Pemicu banjir akibat parit mampet dan air sungai meluap. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani, SE, M.Si, ketika dikonfirmasi Minggu, (19/9) pagi kemarin menegaskan, terparah banjir terjadi di Desa Rawa Mulya SP 7 Kecamatan XIV Koto hingga mencapai ketinggian sekitar 1 meter. Setidaknya, lebih 60 rumah milik warga setempat terendam banjir akibat luapan air sungai pelokan. Ratusan keluarga yang menjadi korban banjir, dievakuasi ke lokasi lebih aman. “Kita evakuasi ke lokasi yang aman. Sebab tidak menutup kemungkinan, banjir masih akan terjadi. Kita lihat kondisinya masih sangat ekstrim. Kami tidak mau hal buruk terjadi dan menimpa masyarakat. Kami mendirikan tenda pengungsi bagi warga dan dapur umum di Desa Rawa Mulya SP 7,” kata Ramdani. Selain di Desa Rawa Mulya, banjir juga menggenangi rumah milik Warga Desa Rawa Bangun SP 10 dan Desa Tanjung Mulya SP 9, termasuk rumah warga di Desa Lubuk Sanai. Hanya saja, berapa total rumah milik warga yang terendam banjir, belum diketahui pasti, petugas BPBD masih melakukan inventarisir di lapangan untuk memastikan jumlah rumah warga yang terendam banjir. Banjir ini, kata dia, tidak hanya merendam rumah milik warga di Kecamatan XIV Koto namun rumah milik warga di 14 kecamatan lainnya, juga ada yang terendam banjir. Misalnya di Kecamatan Kota Mukomuo, Teras Terunjam, Selagan Raya dan lainnya. “Untuk data realnya, kita sampaikan setelah selesai inventarisir. Perkiraan kami mencapai ratusan,” ungkapnya. Soal pemberian bantuan terhadap warga korban banjir, Ramdani memastikan, tetap berupaya dengan ketersediaan bahan pangan di gudang BPBD. Hanya saja, ia memastikan, stok kebutuhan pangan bagi warga korban banjir tidak bakalan cukup jika bencana ini sempat lama. “Kalau sampai lebih 3 hari atau seminggu saja, stok pangan kita tidak cukup. Namun begitu, kami tetap akan meminta bantuan provinsi,” ujarnya. Ramdani mengingatkan masyarakat khususnya yang berdomisili di bantaran aliran sungai, agar tetap warpada. Jika kondisi tidak memungkinkan, warga setempat diminta untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Termasuk, warga juga diimbau agar dapat menyelamatkan barang – barang berharga miliknya. “Barang berharga, tolong diselamatkan dulu. Misalnya, pakaian, sertifikat, ijasah, akta dan surat beharga lainnya. Mudah – mudahan bencana banjir ini segera berlalu,” harapnya.
RSUD Mukomuko KebanjiranSELAIN itu, bencana banjir juga menggenangi RSUD Mukomuko, Sabtu malam kemarin. Bupati Mukomuko, H Sapuan dan Wakil Bupati, Wasri bersama sejumlah pejabat langsung meninjau lokasi. Dugaan sementara, banjir yang merendam bangunan RSUD khususnya di ruang IGD hingga mencapai selutut orang dewasa itu, akibat parit pembuanghan air tidak berfungsi. “Itu paritnya tidak berfungsi, jadi air hujan meluap dan menggenangi bangunan RSUD. Kami bersama pak bupati dan wakil bupati sudah melihat langsun ke lokasi. Kami juga meminta kepada pihak – pihak terkait agar bersama – sama bertanggung jawab soal pembersihan parit pembuangan air. Selama ini, parit itulah yang menjadi biang kerok banjir di Kabupaten Mukomuko,” sindir Ramdani. Artikel ini telah ditayangkan melalui SKH Radar Utara.(rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: