Pemkab Bengkulu Utara Mulai Proses Izin Oprasi Oksigen Konsentrator

Pemkab Bengkulu Utara Mulai Proses Izin Oprasi Oksigen Konsentrator

ARGA MAKMUR RU.ID - Pemkab Bengkulu Utara (BU), kini tengah mengebut persiapan sarpras untuk pengoperasian konsentrator oksigen. Syarat untuk memboyong bantuan alat dari Singapura itu, daerah yang sebelumnya ingin kembali menarik anggaran dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) namun berubah lagi, menjadi ditugaskan kepada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu, kini tengah dalam persiapan. Direktur RSUD Arga Makmur, dr. Herawati, mengatakan kini pihaknya tengah mengerjakan persiapan-persiapan itu. Persiapan ruang, terus dia, pihaknya mengejar proyeksi agar bisa rampung pada Oktober mendatang. Selanjutnya, persiapan administratif, terkait perizinan yang juga tengah berproses, meski tak dijelas gamblang. Berikutnya persiapan Sumber Daya Manusia (SDM). \"Semua tahapan itu tengah berjalan, persiapannya,\" ujar Herawati, kemarin. Sebelummya, Kepala Bapedalitbangda BU, Ir. Suharto Handayani, mengatakan, kalau penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung kerja operasional mesin bantuan Singapura itu, urung menggunakan BTT. Pos anggaran yang saat itu tengah bertengger di angka Rp 2,8 miliar, pasca menjadi obyek refocusing Pemda BU tersebut, dinilai belum begitu urgent untuk digunakan. Hal ini pun sudah dikaji mendalam oleh kepala daerah, untuk memastikan penggunaan anggaran di tengah pandemi yang seefektif dan efisien mungkin. Selain itu, terus dia, RSUD sebagai BLUD, tentunya akan mengelola mesin yang nantinya akan menjadi bagian dari potensi pendapatan BLUD itu sendiri. \"Masih memungkinkan untuk dicover oleh BLUD. Makanya, BTT-nya tidak jadi dipakai,\" terangnya, belum lama ini. Bupati Mian juga menerangkan, pengejaran operasional oksigen konsentrator sendiri, secara umum merupakan alat panangkap udara bebas untuk kemudian diproses dan dimasukkan ke dalam tabung oksigen yang lazim digunakan dalam penanganan medis tertentu dan kegiatan ekonomi di masyarakat. Keberadaan fasilitas yang turut diapresiasi Mian, nantinya memudahkan daerah dalam mendistribusikan oksigen ke satuan kesehatan di daerah. “Bisa juga membantu daerah lain, ketika membutuhkan,” ujarnya. Turut dipantau, Keduatan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura lewat laman resminya di https://kemlu.go.id/ merilis hal ini. Bantuan dari negara yang lazim disebut “Litle Red Dots” alias negara yang bersinar di jantung Asia dan memiliki kualitas hidup yang tinggi serta tingkat kriminalitas yang rendah itu, dikonfirmasi KBRI Singapura 1.380 Oxygen Concentrators itu dikirim lewat Singapore Changi Airport Community terdiri dari Changi Airport Group dan 30 mitra Changi dari berbagai sektor, termasuk retail, teknik dan konstruksi, serta berbagai staf individu Changi itu, pada 19 Agustus lalu. Penyerahan dilakukan oleh Mr. Lee Seow Hiang, Chief Executive Officer Changi Airport Group kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo. Dalam prosesi handover ceremony atau penyerahan bantuan itu, turut didalamnya termasuk donasi 2.000 nasal cannulas, dan 500 cannula connectors yang dikirim ke Jakarta dalam 4 kali pengiriman. Tuntas di 20 Agustus. Artikel ini telah tayang melalui SKH Radar Utara. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: