Soal Elpiji, Enggano Belum “Merdeka”

Soal Elpiji, Enggano Belum “Merdeka”

ARGA MAKMUR RU - Kebijakan energi satu harga, agaknya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh Pemda Bengkulu Utara (BU), khusus di Enggano. Meski, beberapa varian produk energi, seperti Bahan Bakar Motor (BBM) sudah satu terealisasi. Kini, kawasan yang berada di laut lepas Samudera Hindia itu, harga elpiji melon yang berukuran 3kg relatif berharga tinggi. Plt Kepala Disperindag BU, H. Suharlan, S.Pd, M.Pd, tidak menyangkal kondisi itu. Hanya saja, untuk beberapa produk turunan energi seperti BBM dan kerosen (minyak tanah,red), kawasan khusus itu sudah menjadi sasaran program pemerintah. BBM Satu Harga, terus dia, juga sudah dilaksanakan di Kecamatan Enggano. \"Di sana, kalo minyak tanah sudah satu harga. Tinggal lagi perluasan produk lainnya,\" terangnya, dikutip dari SKH Radar Utara (10/9/21). Suharlan menjelas, untuk mendapatkan program satu harga sendiri, di kawasan Enggano, tidak sama dengan 18 kecamatan di daerah ini yang berada di daratan. Ada tahapan-tahapan proses dan regulasi, untuk bisa mendapati program yang kini diakuinya tengah menjadi konsen daerah itu. Dia juga menyinggung, seperti program tol laut, yang sebelumnya sudah pernah menempatkan kawasan Enggano, sebagai salah satu tujuannya. Program ini, terpaksa tak berlanjut, karena terkendala dari sisi pertimbangan bisnis. Pelaku usaha yang menyuplai kebutuhan pokok di wilayah itu, masih mengalami kerugian. Namun Suharlan sepakat, kalau daerah khusus itu memang perlu adanya program khusus. Salah satunya elpiji. \"Cuma itu kan harus berproses. Karena melibatkan stake holder terkait yang tidak hanya di kabupaten saja. Karena ini mengait pada distribusi barang subsidi pemerintah,\" terangnya. Sekadar mengulas, Keputusan Bupati Bengkulu Utara (BU) Nomor : 510/83/DISDAG/2021 tentang Harga Eceran Tertinggi atau HET Liquified Petroleum Gas atau LPG Tabung 3 Kg di daerah Tahun 2021 dengan HET tertinggi yang hanya berada di dua wilayah kecamatan dengan harga Rp 17.800,- yakni Kecamatan Putri Hijau dan Marga Sakti Sebelat. HET paling rendah berada di wilayah Kecamatan Air Napal sebesar Rp 15.300,- di tingkat pangkalan itu, ditetapkan minus kawasan Enggano. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: