Tingkat Stres Dapat Memicu Perilaku Abnormal

ARGA MAKMUR RU.ID - Kekerasan seksual di lingkungan keluarga atau sedarah (incest,red) sampai dengan aksi kekejian seperti yang baru-baru ini, terjadi di wilayah hukum Polsek Napal Putih. Seorang istri menghujamkan belati hingga mencam di bagian pipi tembus ke mulut suaminya, disinyalir menjadi dinamika tingkat stres yang tinggi, tengah terjadi di lingkungan sosial masyarakat. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Ratu Samban, Yuni Indah,S.Sos, M.Si mengatakan, pagebluk Covid-19, mau tidak mau menjadi salah satu biang kerok dalam dinamika sosial di masyarakat. Pandemi berkepanjangan, kata dia, sangat memicu tingkat stres di masyarakat. Bersamaan dengan itu, Yuni juga meminta masyarakat mendukung konkret, upaya memutus rantai pandemi virus yang belum ada obatnya itu. Sembari menunggu, pemulihan lapangan kerja yang kini menjadi kekhawatiran di masyarakat. \"Kondisi ekonomi dan pandemi berkepanjangan, memicu stres di masyarakat,\" terang Yuni Indah. Dikutip dari SKH Radar Utara (9/9/21). Aksi-aksi tak lazim di lingkungan sosial, seperti sadisme, asusila, kekerasan dalam rumah tangga sampai dengan hal-hal yang menabrak UU Perlingungan Perempuan dan Anak, kata Yuni, juga dipicu oleh pesatnya teknologi informasi yang berkembangan yang memberikan efek positif dan negatif. Berseliwerannya, informasi di jagat maya hingga memicu atau kondisi sulitnya membedakan informasi yang hoaks dan benar, untuk kalangan tertentu. Dikatakan Yuni, juga menjadi pemicu tambahan, prilaku abnormal bahkan cenderung irasional. Perlu treatment tertentu, lanjut lulusan Sekolah Tinggi Pemberdayaan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta itu, untuk bisa mengatasi tingkat stres dengan cara-cara yang sehat serta produktif. \"Misal mengisi hari dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita dan bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Nah jika kantong berisi sedikit sedikit, maka tingkat stres menjadi berkurang,\" pungkasnya. (bep)

Sumber: