Saldo Rp 0, Penerima BPNT Mengeluh
MUKOMUKO RU – Bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos), mulai disalurkan di Mukomuko. BPNT itu disalurkan langsung untuk jatah 3 bulan. Yakni terhitung jatah bulan Juli, Agustus dan September 2021. Namun penyaluran kali ini, mencuat permasalahan. Sejumlah penerima BPNT dikejutkan, saat akan transaksi di e-Warung, ternyata saldo di dalam kartu BPNT yang diterbitkan Bank Mandiri itu, kosong. Sehingga warga tersebut pun tidak dapat melakukan transaksi karena ditolak oleh pemilik e-Warung. Informasi ini, dibenarkan Kabid Pemberdayaan Fakir Miskin Dinas Sosial Mukomuko, Rabiadi, SE. Sejumlah laporan sudah masuk ke pihaknya, adanya keluarga penerima manfaat (KPM) yang gagal transaksi. “Kartunya malfunction, isinya kosong, jadi gagal transaksi. Sudah ada laporan yang masuk ke kita,” kata Rabiadi. Pihaknya telah memerintahkan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk mendata. Dan warga yang mengalami kejadian demikian, juga diminta untuk melapor ke TKSK di wilayah masing-masing. Total, ada 10.724 KPM di Kabupaten Mukomuko yang mendapatkan BPNT periode 3 bulan tersebut. “Kita sudah minta ke KPM melapor ke TKSK. Nanti TKSK melapor ke Dinas Sosial Mukomuko, untuk kemudian kita cek. Apakah kartu masih bisa difungsikan atau ada masalah lain. Kita masih menunggu info dari TKSK, setelah itu, kita sinkronkan dengan bank,” jelasnya. Ia tidak menampik, sebelumnya terdapat sejumlah data penerima bantuan sosial (Bansos) pemerintah di karena masuk dalam Data Terpadu Kesejahetaraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos), yang bermasalah. Namun sudah disampaikan perbaikan dari pihaknya, sesuai yang disampaikan dari TKSK. Saat itu, total warga Mukomuko masuk DTKS Kemensos, sebanyak 55.700 jiwa atau sebanyak 15.490 kepala keluarga (KK). Dari jumlah itu, hanya 9.138 KK yang datanya sudah valid, dan sudah punya rekening yang sah. “Sudah kita perbaiki data itu. Jadi kita belum tahu, apakah kejadian ini, masih ada kaitannya dengan perbaikan data sejumlah KPM waktu itu. Atau permasalahan lainnya. Insya Allah, 30 Agustus nanti, kita sudah dapat data berapa yang bermasalah. Baru kemudian kita pross lebih lanjut,” ungkapnya. Besaran BPNT yang diterima KPM, senilai Rp 200 ribu. Artinya untuk tiga bulan itu, warga mendapatkan sembako dan lainnya senilai Rp 600 ribu. Yang belanjanya sudah ditentukan pada 58 e-Warung yang sudah ditunjuk. “Bisa diambil sekaligus di e-Warung yang berada di wilayah mereka masing. Rp 200 ribu perbulan, warga bisa mendapatkan beras, telor, bahan nabati seperti kacang-kacangan dan buah-buahan,” pungkasnya, dikutip dari SKH Radar Utara. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: