Ratusan Pelanggan PDAM “Kehausan”
MUKOMUKO RU - PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko mengaku, setidaknya ada 30 persen atau sekitar 750 dari 2.500 pelanggan PDAM tidak mendapatkan air bersih (Kehausan,red). PDAM mengklaim, penyebab air bersih tidak muncrat ke ratusan pelanggan lantaran debit air sungai berkurang hingga 40 persen. Pihak manajemen PDAM, belum bisa mengatasi permasalahan yang sudah sangat dikeluhkan pelanggan sejak beberapa waktu lalu. “Masalah ini belum ada solusoinya karena faktor alam. Debit air sungai untuk memasok kebutuhan air bersih pelanggan berkurang hingga 40 persen. Meski kita tahu, saat ini terjadi musim hujan deras. Logikanya, tidak bakal terjadi pengurangan debit air sungai. Tapi inikan hujan di hilir sungai. Kalau di hulu atau di atasnya, tidak ada hujan sama sekali. Kalau pun ada, paling sesekali. Itupun tidak lama,” ungkap Plt Direktur PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Suryadi, S.Ip kemarin. Selain debit air sungai berkurang, ada penyabab lain yang mengakibatkan suplay air bersih ke rumah pelanggan tidak maksimal. Salah satu faktor yang belum dapat diatasi sampai sekarang, tersumbatnya pipa imtek atau pipa induk, serta banyaknya pipa induk yang bocor. Sedangkan untuk kegiatan nirnalisasi pipa PDAM termasuk perbaikan pipa yang bocor, menjadi tangungjawab pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Bengkulu. Suryadi pun mengaku, sudah menyampaikan ke pihak balai sejak tahun 2020 lalu. Namun hingga bulan April tahun 2021, belum ada tindakan apapun yang dilakukan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Sudah kami sampaikan tapi belum ada tindakan. Kalau kami yang harus melakukan normalisasi atau memperbaiki pipa yang bocor atau mengganti pipa induk PDAM yang rusak, jelas tidak akan sanggup. Butuh anggaran yang sangat besar, bahkan bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran,” jelasnya. Suryadi berharap, tahun 2021, ada kegiatan normalisasi pipa induk dan jpenggantian pipa induk PDAM yang rusak. Sepanjang itu tidak dilakukan, ia memastikan ratusan rumah pelanggan tidak bakalan dapat suplai air bersih. “Kalaupun bisa tersuplai, tidak bakalan maksimal. Itupun baru bisa dilakukan kalau debit air sungai mencukupi. Kalau masih seperti sekarang, berat rasanya,” demikian Suryadi. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Resep Milk Bath, Dessert Box yang Mengenyangkan
- 4 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya
- 5 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Resep Milk Bath, Dessert Box yang Mengenyangkan
- 4 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya
- 5 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh