Tak Ada Penambahan Kuota BST

Tak Ada Penambahan Kuota BST

  • Pembangunan Fisik Desa Stagnan
TAP RU - Sebagian Desa di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2021 ini, merasa sedikit lega karena kuota penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa jauh berkurang. Sebab, para penerima BLT DD sudah banyak mulai bisa dialihkan menjadi penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang anggarannya dikucurkan langsung oleh pemerintah pusat. Kondisi itupun secara otomatis meringankan beban desa, dan desa bisa lebih memperbanyak fokus program pembangunan fisik desa, melalui Dana Desa, yang pada tahun 2020 lalu sempat tertunda. Hanya saja, hal itu tampaknya tidak terjadi di seluruh desa di Kabupaten Bengkulu Utara. Salah satunya di Desa Sawang Lebar, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP). Kepada RU, Kepala Desa Sawang Lebar, Wisma Putra mengatakan, kuota BST di desanya tahun 2021 ini tak bertambah, yaitu di angka 42 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Padahal, di desa lain khususnya di luar Kecamatan TAP, hampir semua desa tahun ini mendapatkan tambahan kuota KPM BST yang cukup banyak. \"Jadi otomatis, dengan adanya penambahan kuota BST. Maka mengurangi beban dari Dana Desa untuk mengucurkan BLT. Dengan begitu maka program pembangunan fisik, bisa mulai dilaksanakan kembali tahun 2021 ini,\" jelasnya. Ia mengatakan ada sebanyak 114 KPM BLT yang harus ditanggung melalui Dana Desa tahun ini, lantaran kuota BST tidak bisa bertambah, seperti layaknya desa lain. \"Padahal, kami sudah daftarkan. Bahkan, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Hanya saja, tak kunjung ada penyelesaian atas persoalan ini,\" akunya. Ia mengaku sangat berharap, ada lebih banyak lagi Kouta BST yang diberikan untuk warga desanya. \"Sebab, banyak sekali pembangunan desa kami yang tertunda tahun lalu dan kemungkinan tahun ini tidak bisa dikerjakan lagi. Sebab, dari anggaran Dana Desa sebesar Rp 840 juta, akan dialokasikan untuk BLT DD Rp 410 juta, belum lagi penanganan Covid 19 yaitu sebesar Rp 67 juta. Sisanya, untuk biaya pemberdayaan dan honor. Sehingga, sisanya pun tidak mencukupi untuk pelaksanaan pembangunan fisik, yang tertunda,\" tandasnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: