Komunikasi PLN Dinilai Buruk

Komunikasi PLN Dinilai Buruk

  • Proyek GI Arga Makmur Terganjal SUTT
ARGA MAKMUR RU - Deras protes kepada PLN khususnya di Bengkulu Utara (BU), salah satunya dipicu oleh proyek Saluran Utama Tegangan Tinggi atau SUTT yang sejak akhir tahun lalu, mandeg pengerjaannya. SUTT sendiri, akan menjadi jembatan suplai daya listrik yang nantinya bakal disimpan di Gardu Induk (GI) Arga Makmur yang memiliki kapasitas 150 kilo volt (KV) itu. Seperti disampaikan Kepala Unit Pelayanan (ULP) PLN Arga Makmur, Khairul Mustafa, saat dikonfirmasi beberapa hari lalu. Dia menyampaikan, panjangan jaringan listrik di wilayah kerjanya (mencapai 1.000 km lebih,red), sekaligus terpanjang di wilayah kerja UP3 Bengkulu. Dia menyebut, ketika SUTT rampung, maka penyuntikan daya listrik yang selama ini hanya dari GI Suka Merindu dan Lebong, selanjutnya akan ditopang lagi melalui GI Arga Makmur. \"Untuk GI Arga Makmur sudah 85 persen. Persoalannya tinggal di jaringan saja oleh SUTT. Saat ini untuk sementara terhenti, karena kondisi anggaran di tengah pandemi Covid-19,\" beber Khairul Mustafa, dibincangi usai audiensi dengan perwakilan warga dari 5 kecamatan di Bengkulu Utara, dua hari lalu. Meski begitu, Khairul sendiri belum memberikan estimasi atau informasi, kapan berjalannya kembali proyek yang sempat diwarnai oleh persoalan pembangunan tapak tower jaringan, yang dipicu nominal pembebasan lahannya itu. Khairul hanya memastikan, keandalan pasokan listrik di daerah akan jauh lebih baik, ketika GI Arga Makmur itu beroperasi. \"Keberadaan jaringan yang sangat panjang, ditambah lagi dengan pengendalian tanam tumbuh yang memberikan tantangan berbeda-beda oleh petugas di lapangan. Menyebabkan, suplai listrik, khususnya di posisi paling ujung jaringan, menjadi tidak ideal,\" terangnya. Disinggung soal desakan pelanggan, soal teknis penyampaikan informasi rencana pemadaman listrik oleh PLN, lantaran dinilai para pelanggan sangat buruk bahkan acap dilakukan oleh perusahaan pelat merah itu dengan tanpa pemberitahuan secara baik dan jelas? Khairul mengakui akan melakukan langkah-langkah perbaikan yang diklasifikasikannya sebagai persoalan internal itu. \"Salah satu upayanya adalah membuat grup komunikasi yang melibatkan lintas sektor. Itu upaya kita dalam waktu dekat ini. Agar persoalan komunikasi yang kurang baik, bisa lebih baik lagi,\" tandas Khairul Mustafa. Terpisah, Zamhari As Jamal, meminta adanya perbaikan komunikasi yang dilakukan oleh manajemen PLN, khususnya dalam melakukan atau pun jelang melakukan pemadaman, karena alasan teknis. Perusahaan BUMN itu pun diminta tak cuma menyampaikan informasi melalui komunitas digital melalui platfom komunikasi tertentu. Pasalnya, ketika listrik padam, jelas berpengaruh pula pada pelayanan komunikasi. \"Media massa bisa digandeng oleh PLN. Karena bisa menjadi jembatan informasi kepada masyarakat. Cara komunikasi PLN ini harus diperbaiki, kepada pelanggan. Karena pelanggan, kan punya hak juga kewajiban. Begitu pun sebaliknya,\" Zamhari menginisiasi. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: