Harga Sawit Naik, Getah Karet Mulai ‘Wangi’

Harga Sawit Naik, Getah Karet Mulai ‘Wangi’

MUKOMUKO RU- Kabar baik bagi seluruh petani sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko. Pasalnya, terhitung Senin (15/2) kemarin, harga pembelian sawit di pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO kembali naik antara Rp 30 - 40 per kilogram (Kg). “Saat ini harga sawit tertinggi sudah mencapai Rp 1.970/Kg. Naikanya harga sawit ini, tentu membawa kabar baik bagi masyarakat di daerah ini. Dan kami harapkan, masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik. Sebab tidak ada yang tahu, apakah harga ini akan bertahan lama atau tidak,” pesan Plt Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Junaidi, SP melalui Kasi Perizinan, Kemiteraan Bididaya Tanaman Perkebunan, Sudiyanto, SP ketika dikonfirmasi kemarin. Sayangnya, kata Sudi, hanya ada satu pabrik yaitu PT USM yang berani membeli harga sawit sebesar Rp 1.970/Kg. Sedangkan harga sawit di pabrik PT Sapta masih sebesar Rp 1.750, PT KSM sebesar Rp 1.790, PT MMIL sebesar Rp 1.790, PT S3 sebesar Rp 1.780, PT SAP sebesar Rp 1.780, PT KAS sebesar Rp 1.730, PT DDP sebesar Rp 1.820, PT BMK sebesar Rp 1.870 dan PT GSS sebesar Rp 1.840/ Kg. “Itulah daftar harga sawit yang berlaku di Kabupaten Mukomuko. Harga itu baru akan dinikmati masyarakat apabila mereka mau menjual buah sawitnya langsung ke pabrik. Namun kalau menjual ke toke atau tengkulak, tentu harganya dii bawah patokan pabrik. Namun selisihnya paling antara Rp 100 – 150/Kg,” kata Sudi.

  • Harga Karet Tembus Rp 8.500/Kg
SELAIN kenaikan harga sawit, kabar baik juga dirasakan petani karet di Kabupaten Mukomuko. Sebab, harga penjualan komoditi ini juga naik sebesar Rp 500/Kg dari Rp 8.000 menjadi Rp 8.500/Kgnya. Harga penjualan karet, tergantung pada kualitas. Jika kualitasnya bagus, tentu harganya bisa mencapai Rp 8.500/Kg. Tetapi, kalau kualitas karetnya rendah akibat banyaknya campuran tatal, maka harga jual hanya bekisar Rp 7.500/Kg. “Jadi untuk harga penjualan karet ini disesuaikan dengan kualitas. Asal kualitas karet yang mereka jual bagus, maka harganya jyga mahal. Namun kalau kualitas karetnya rendah, maka harga jualnya murah. Namun, untuk harga penjualan karet per hari Senin ini (Kemarin, red) ada kenaikan rata-rata Rp 500/Kg,” bebernya. Perlu diketahui, untuk harga karet di wilayah Kecamatan V Koto antara Rp 7.800 – 8.300/Kg, Kecamatan Penarik antara Rp 7.500 – 8.000/Kg dan Kecamatan Air Rami sebesar Rp 8.000 – 8.500/ Kg. “Harga karet yang paling tinggi hanya di wilayah Kecamatan Air Rami. Dengan naiknya harga ini, diharapkan dapat mendongkrak perekonomian petani sawit dan karet di wilayah Kabupaten Mukomuko,” demikian, Sudiyanto. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: