Pemerintah Batalkan Dua Program Pertanian

Pemerintah Batalkan Dua Program Pertanian

MUKOMUKO RU - Sebanyak dua program pemerintah yaitu pengembangan tanaman cabai dan bawang merah yang akan dilaksanakan kelompok tani tahun 2021 ini, dipastikan gagal total alias gatot. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI, telah merubah program tersebut menjadi program 1.000 kampung hortikultura atau program tanaman sayuran. “Untuk program pengembangan tanaman cabai dan bawang merah gagal dilaksanakan. Pihak kementerian telah merubah program itu dengan program kampung sayuran. Kalau tidak batal, awalnya kita mendapatkan program pengembangan tanaman cabai lebih dari 50 hektar, dan tanaman bawang merah sekitar 100 hektar. Bahkan, kelompok calon penerima program itu juga sudah ada,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Junaidi, SP melalui Kabid Pertanian dan Hortikultura, Wahyu Hidayat, S.Hut kemarin. Dengan batalnya kedua program itu, pihaknya akan segera menyampaikan kepada kelompok tani calon peberima program. Jika informasi itu tidak segera disampaikan kepada kelompok, tentu mereka masih terus berharap bantuan pengembangan tanaman cabai dan bawang merah. Meski, Wahyu juga mengaku akan berat menyampaikan informasi tersebut. “Sangat berat tapi hal itu harus kita sampaikan. Kalau tidak cepat disampaikan, kelompok akan terus menunggu bantuan itu. Dan informasi ini akan kita sampaikan dalam minggu ini,” ungkapnya. Meskipun kedua program itu gagal, Kabupaten Mukomuko masih mendapatkan program 1.000 kampung hortikultura yaitu pengembangan tanaman cabai untuk lahan seluas 25 hektar. Lokasinya nanti, akan ditunjuk sebanyak 2 kampung atau dua desa. Namun, Wahyu mengaku belum tahu desa mana saja yang akan mendapatkan bantuan perluasan tanaman cabai seluas 25 hektar itu. “Kalau desanya, saya belum tahu. Namun yang jelasnya, kami tetap melibatkan kelompok yang gagal mendapatkan program perluasan tanaman cabai. Syarat mendapatkan program 1.000 kampung hortikultura, setiap kelompoknya harus memiliki lahan minimalnya seluas 10 hektar. Mudah-mudahan saja, dua kelompok di dua desa itu nanti cepat bisa ditunjuk. Jadi pada saat bantuan itu datang, maka kelompok sudah siap untuk menjalankan program ini,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: