Awas! Nomor Anda Dijadikan Penjamin Pinjol
ARGA MAKMUR RU - Ibnu Maja, salah seorang Sekdes di Kabupaten Bengkulu Utara mengaku telah menjadi korban teror oleh pihak peminjaman dana online. Hal ini lantaran nomor handphonenya dijadikan sebagai salah satu penjamin pinjaman online (pinjol) tanpa sepengetahuan dan persetujuannya. Ia mendapatkan sejumlah tindakan intimindasi melalui pesan WhatsApp oleh orang yang diduga memberikan pinjaman kepada oknum perangkat desa, di Kabupaten Bengkulu Utara. \"Iya, saya kenal dengan perangkat desa itu, karena sama-sama di organisasi PPDI. Tapi saya tidak pernah menjadi penjamin pinjaman online dari pihak bersangkutan. Dimintai persetujuan pun tidak,\" ungkapnya. Hanya saja dalam pesan WhatsApp tersebut, saya disebut merupakan penjamin hutang dana secara online dari oknum perangkat desa tersebut. \"Dalam pesan itu, dia mengancam mau meneror saya selama 24 jam. Bahkan akan meneror melalui media sosial juga dan melaporkan saya ke penegak hukum, jika oknum perangkat desa itu tidak membayar hutangnya,\" katanya. Menyikapi situasi ini, Madja mengaku sudah mencoba mengklarifikasi terkait sangkutan hutang oleh oknum peminjam melalui salah satu perangkat desa lainnya. \"Memang benar, yang bersangkutan katanya ada mengambil pinjaman secara online,\" lanjutnya. Dengan kondisi yang ada, Madja mengaku telah dirugikan dan dilecehkan oleh pemberi pinjaman online. \"Ini jelas merugikan saya. Saya tidak tahu menahu tapi diintimidasi dan kena imbasnya,\" tegasnya. Sementara itu, Kepala Desa Sawang Lebar Ilir, Zurbaini ketika dikonformasi RU membenarkan adanya teror pesan melalui WhatsApp terkait adanya peminjaman dana oleh perangkat desanya itu. \"Iya, memang ada. Dan nomor telepon yang ada dikontak perangkat desa saya tampaknya sudah disadap. Karena semua kontaknya mendapatkan pesan teror yang serupa,\" jelasnya. Hanya saja dalam hal itu, pihaknya juga mengaku telah dirugikan oleh terduga pihak pemberi pinjaman. Pasalnya, dalam foto profil WhatsApp yang menyampaikan pesan penagihan dengan muatan intimidasi tersebut menggunakan foto dirinya. \"Saya dalam hal ini merasa menjadi korban pelecehan oleh pihak peminjaman dana. Saya bakal laporkan. Karena ini pencemaran nama baik saya,\" tandasnya. Banyak Dialami Warga Pantauan Radar Utara, hal serupa seringkali dialami oleh banyak warga di Bengkulu Utara. Hanya saja, tampaknya masih banyak yang membiarkan dan enggan melaporkan hal yang meresahkan ini. Salah warga yang namanya tak ingin dikorankan mengaku, Ia pernah mendapat teror pinjol. Bahkan, nomor handphone yang digunakannya pun sering dihubungi melalui WhatsApp oleh pinjol dengan dalih sebagai penjamin atas sebuah peminjaman dana. \"Saya bahkan tidak pernah dimintai persetujuan menjadi penjamin. Sebenarnya bisa saja ini dilaporkan sebagai pelanggaran hukum karena tidak ada permintaan persetujuan sebagai penjamin,\" bebernya. Meski demikian, warga ini memilih memblokir nomor telepon pinjol tersebut. \"Saya blokir saja. Sebab terkadang sampai berkali-kali mengirimkan pesan. Mau dilaporkan, yang meminjam itu teman. Jadi ya biar saja. Harapannya dia menyelesaikan pinjamannya agar tidak meresahkan yang lain,\" pungkasnya. (sfa/mae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: