Belum Ada Penanganan Abrasi

Belum Ada Penanganan Abrasi

AIR NAPAL RU - Jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kawasan yang paling rawan terdampak bencana abrasi pantai.  Sejumlah akses jalan kinipun terancam putus tergerus oleh ombak pantai. Salah satunya jalinbar di Kecamatan Air Napal. Hanya, saja meski kondisinya demikian. Belum ada penanganan konkret dari pemerintah untuk melakukan penanganannya. Kepala Desa Pasar Palik, Saipul Amri, SE mengaku telah berulang kali menyampaikan persoalan abrasi pantai yang beberapa tahun ini secara terus menerus menggerus daratan, bahkan jalan lintas barat. \"Tapi meski kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah. Namun tidak lanjutnya tidak pernah ada. Harapan kami, meski Pemerintah Daerah mengklaim abrasi ini bukan merupakan tanggung jawab daerah. Namun setidaknya bisa menyampaikan pesoalan ini kepada pihak terkait, apakah itu pemerintah provinsi atau pemerintah pusat,\" ujarnya. Hal Senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Lubuk Tanjung, Rudi Agustri. Ia mengatakan desanya merupakan salah satu desa yang permukiman warganya terancam oleh bencana abrasi pantai ini. Dikatakan kades, dalam setiap tahunnya abrasi tidak kurang nenggerus 5 meter daratan desanya. \"Jika tidak segera ada penanganan pemasangan pemecah gelombang. Saya yakin, kurang dari 10 tahun kedepan, pemukiman warga Desa Lubuk Tanjung akan terjun ke laut,\" katanya. Oleh karenanya ia berharap persoalan abrasi ini bisa segera ditindak lanjuti. \"Pasalnya bukan hanya akan mengacam Jalinbar, namun juga mengancam rumah penduduk dan areal perkebunan warga,\" tandasnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: