Meledak, Kasus Covid-19 di BU Tambah 49 Orang
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Jumat 18-12-2020,09:41 WIB
- Bupati Siapkan Langkah Antisipasi
ARGA MAKMUR RU - Langkah serius dan tegas, agaknya sudah perlu dilakukan pemerintah daerah menyikapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Bukan hanya kini terdapat 166 orang terpapar virus Corona, setelah penambahan 19 kasus anyar yang dirilis Satgas Covid-19 BU, Kamis (17/12). Kabupaten ini pun kini tengah menjadi spot penyebaran kasus Covid-19 baru tertinggi di Provinsi Bengkulu, kemarin. Itu berdasarkan penambahan kasus positif di Provinsi Bengkulu yang bertotal 80 kasus. Sebaran tertinggi berada di Bengkulu Utara dengan 30 kasus, Kota Bengkulu 22 kasus, Seluma 1 kasus, Mukomuko 11 kasus, Rejang Lebong 1 kasus serta Kepahyang 15 kasus.
Virus yang vaksinasinya baru akan dilakukan tahun depan, dengan obyek vaksin berfokus ke tenaga kesehatan atau nakes, kemarin kembali tercatat ada 30 kasus baru. Praktis, sejak kemarin, paparan virus yang belum ditemukan obatnya itu menjadi 49 kasus.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkulu Utara yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Samsul Ma\'arif, SKM, M.Kes melalu Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Ujang Ismail, SKM, MPH, saat dikonfirmasi Radar Utara beberapa jam usai rilis 19 kasus, tak menyangkal kalau kembali terjadi paparan kasus baru sebanyak 30 kasus, di hari yang sama berdasarkan rilis resmi provinsi.
\"Kita rilisnya besok. Iya, ada tambahan lagi 30 kasus. Itu di luar dari 19 kasus yang kita rilis siang tadi,\" kata Ujang, dihubungi Kamis petang, kemarin.
Turut disampaikan Ujang, paparan kasus terbaru itu merupakan hasil lacak kontak erat (tracing,red) atas kasus sebelumnya serta suspect yang berada di rumah sakit, pasca menjalani SWAB test dan hasil Polymerase Chain Reaction atau PCR berdasarkan spesimen SWAB test yang dilakoni pasien setelah hasil rapid testnya reaktif.
\"Untuk lengkapnya besok (hari ini,red) akan disampaikan,\" jelasnya.
Disinggung vaksinasi, Ujang mengaku, saat saat ini pemerintah daerah tengah menunggu kuota vaksin yang akan diberikan pemerintah pusat. Termasuk soal jenis vaksin yang akan digunakan bulan Januari 2021 itu, juga belum dijawab oleh Ujang.
Magister Publik Health dengan sub bidang Epidemiologi Lapangan jebolan Universitas Gajah Mada (UGM) itu menyampaikan, fokus awal vaksinasi akan dilakukan terhadap nakes berdasarkan kuota yang diberikan pemerintah pusat nantinya dari total pengadaan nasional 1,2 juta vaksin itu. Lanjutan vaksinasi, kata dia, akan dilakukan di Februari dengan total secara nasional 4,2 juta orang itu.
\"Proses persiapannya sudah mulai dilakukan pemerintah pusat. Salah satunya APD untuk vaksinator juga sudah disampaikan pusat ke daerah. Untuk sumber vaksinnya nanti dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes),\" pungkasnya soal vaksin yang tak berbayar alias gratis sesuai penegasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.
TERPISAH, Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian, saat dikonfirmasi RU, Kamis petang menegaskan, pihaknya telah memutuskan untuk segera menyikapi pertambahan pasien terpapar Covid-19 di Kabupaten Bengkulu Utara yang sangat tinggi ini dengan melakukan langkah-langkah antisipatif.
Salah satu langkah antisipatif yang disiapkan Bupati adalah penerbitan Surat Edaran (SE). Dikatakan Bupati, berdasarkan pengamatan lapangan atas situasi dan laporan yang diterima olehnya, kasus pertambahan Covid-19 di Bengkulu Utara sudah sangat mengkhawatirkan.
\"Ini sudah sangat mengkhawatirkan. Besok (hari ini, red) akan dikeluarkan surat edaran,\" tegas Mian.
Bupati pun menyampaikan pesan pada seluruh warga Bengkulu Utara untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
\"virus Corona benar-benar ada. Jangan disepelekan. Saya mohon betul pada seluruh warga Bengkulu Utara, patuhi protokol kesehatan,\" harapnya. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: