Maestro Seni, Maknuyah Terima Pin Emas dan Uang Rp 50 Juta
Tahun Depan Dikucurkan Rp 25 Juta MUKOMUKO RU – Luar biasa penghargaan yang diperoleh Maknuyah, warga Desa Dusun Baru Kecamatan Air Dikit. Dengan gelarnya sebagai Maestro Bidang Seni Tradisi Tahun 2020, yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada momen Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2020, Ia mendapatkan reward berupa uang yang ditransfer ke rekening pribadi, total Rp 50 juta, dipotong pajak. Kemudian pin emas 18 karat seberat 5 gram. Kemudian piagam penghargaan dari Mendikbud. “Untuk uang Rp 50 juta, dipotong pajak sekitar Rp 2,5 juta. Sudah ditransfer ke rekening sekitar Rp 47,5 juta dan sudah masuk ke rekening, Rabu (2/12). Hari ini (3/12), diserahkan pin emas 5 gram dan piagam penghargaan yang ditandatangani langsung oleh Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Arifin, S.AP, Utusan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemarin (3/12). Acara penyerahan Anugerah itu, berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko. Dengan dihadiri Plt Bupati Mukomuko Haidir, S.IP, Kepala Disdikbud Mukomuko Drs. H. Ruslan, M.Pd, Maknuyah dan keluarga besar, serta pelaku seni lainnya dan sejumlah pejabat eselon lainnya. Arifin mengatakan, disamping reward tersebut. Pemerintah pusat juga akan memberikan dana pertahun untuk Maknuyah. Sebagai bentuk penghargaan dan perhatian pemerintah terhadap Maestro Seni Tradisi, pada sisi kesejahteraan sosial. Yakni berupa uang Rp 25 juta pertahun, diberikan seumur hidup. “Juga akan dapat dana pertahun Rp 25 juta, seumur hidup. Sebab kesejahetaaan sosial juga diperhatikan. Manfaatkan untuk kebutuhan ibu sendiri,” jelas Arifin. Ia berharap, dengan adanya penghargaan itu, semangat Maknuyah dalam membina, melatih dan melestarikan seni tradisi Gandai di Mukomuko tidak memudar. Apalagi penghargaan yang diraih Maknuyah, Maestro, merupakan penghargaan tertinggi, dan jarang diraih. Sebab yang terbanyak, hanya pada tingkatan pelopor dan pelestari. “Semangat Maknuyah kita harapkan tidak luntur. Dan dengan adanya penghargaan seperti ini, kita juga berharap, akan ada Maknuyah-Maknuyah berikutnya,\" harapnya. Plt Bupati Kabupaten Mukomuko, Haidir, S.IP menyampaikan, apa yang diraih Maknuyah, tidak terbayangkan sebelumnya. Jangankan bagi keluarga, bahkan tidak terbayangkan oleh Pemkab Mukomuko. Apalagi, peserta seleksinya se-Indonesia, mencapai 300 daerah. Pemkab pun salut dengan konsistensi Maknuyah. Meski sudah berusia 64 tahun, namun masih mempunyai semangat yang luar biasa. “Ini tentu tidak pernah terbayangkan. Jangankan keluarga, daerah ini saja tak terbayangkan. Dengan jumlah daerah, 300 kabupaten/kota yang ikut, hanya lima yang berhasil. Dan salahsatunya itu, dari kabupaten paling ujung di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Mukomuko,” bangga Haidir. Kepala Disdikbud Mukomuko, Drs. H. Ruslan, M.Pd mengatakan, Maknuyah, sosok yang sangat wajar mendapatkan penghargaan tersebut. Karena sudah banyak berperan, hingga sekarang. Meski sudah berusia lanjut, ia masih semangat dan energik, kapan saja dan dimana saja, siap melatih. Bahkan keberhasilan pencatatan rekor Muri Tari Gandai Massal tahun 2019 lalu, tidak terlepas dari peran serta Maknuyah. “Tari Gandai tercatat sebagai warisan budaya tak benda. Kemudian berhasil mendapatkan rekor Muri. Dan sekarang, Tari Gandai ini, ada yang memperoleh gelar Maestro. Jadi kita sangat berbahagia atas prestasi ini. Mudah-mudahan prestasi Maknuyah ini, juga diperoleh oleh individu-individu yang lain,” harap Ruslan. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: