Karyanya Tingkatkan Kualitas Hidup Nelayan Kota Bengkulu

Karyanya Tingkatkan Kualitas Hidup Nelayan Kota Bengkulu

  • Agusrin Untuk Kampung Nelayan
H. Agusrin M. Najamudin yang pernah menjabat sebai Gubernur Bengkulu dan tercatat sebagai Gubernur termuda se-Indonesia saat dilantik pertama kali setelah menang Pilkada langsung tahun 2005, mempunyai visi membangun kualitas hidup rakyat. Salah satunya adalah masyarakat kawasan pesisir pantai Kota Bengkulu. Bagaimana sentuhan tangan dingin alumni STM Negeri ini, berikut ulasannya.

BENGKULU AGUSRIN muda kerap berkeliling melihat kondisi masyarakat dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan jika punya waktu luang, diam-diam Agusrin memacu motornya masuk ke perkampungan dan berkomunikasi guna menggali berbagai informasi serta keluhan dari masyarakat. Agusrin yang memiliki teman akrab karena pernah 1 kelas di STM, suatu hari berkunjung ke kediaman temannya itu yang tinggal di Kelurahan Malabero. Agusrin sangat terpukul melihat kondisi perkampungan mulai dari Kelurahan Berkas, Sumur Meleleh, Malabero, Pondok Besi, Tengah Padang, Bajak hingga Pasar Bengkulu yang sangat kumuh. \"Pola hidup masyarakat yang mayoritas tinggal di lingkungan tanpa sanitasi, dan buang hajat di tepi pantai, perkampungan itupun becek serta kotor. Tentu saja ini tidak bisa dibiarkan, harus ada terobosan besar, makanya saya bangun jalan Pariwisata seperti di Bali,\" kenang Agusrin. Awalnya, berhadapan dengan warga pesisir yang memiliki karakter sangat keras bukan perkara mudah. Penolakan dan pertentangan tentu saja tak bisa dihindari. Tetapi dengan pendekatan kemanusiaan dan bicara dari hati ke hati, rencana tersebut bisa berjalan secara perlahan. Tidak hanya jalan Pariwisata, lobi Agusrin ke pemerintah pusat juga berhasil membangun beton penahan gelombang atau Break Water di sisi jalan. Salah seorang saksi mata yang juga tokoh perempuan Kelurahan Sumur Meleleh, Emi Sucipto mengatakan, jalan yang dibangun Agusrin membuat pola dan kualitas hidup mereka meningkat. Masyarakat mulai membuat MCK dan malu untuk membuang sampah di pantai lagi. \"Hidup kami lebih bersih dan muncul harapan baru untuk memiliki usaha lain, selain mengandalkan hasil laut. Bahkan masyarakat mulai membangun kedai makan, mengelola parkir kawasan dan sebagian mulai mengelola perjalanan wisata ke Pulau Tikus. Jika bukan Agusrin gubernurnya, mungkin kami masih hidup di kawasan kumuh, dan tidak punya pilihan untuk hidup lebih baik,\" katanya. Sosok Cagub Bengkulu nomor urut 3 ini, tidak hanya membangun jalan, tapi juga menata kawasan bekas pelabuhan lama atau Boombaru. Kawasan segitiga Benteng Marlborough, perkampungan etnis Tionghoa atau China Town, serta kawasan Tapak Paderi juga ditata menjadi lokasi wisata kuliner. Kemudian Agusrin yang dalam Pilkada serentak mendatang berpasangan dengan Dr. Ir. H. Imron Rosyadi, MM, M.Si ini juga membangun Mess Pemda yang diharapkan berfungsi sebagai hotel berkelas karena langsung menghadap Samudra Hindia. Sayangnya setelah era kepemimpinan Agusrin sebagai gubernur berakhir, penerusnya ternyata tidak mampu mengelola atau mendatangkan investor untuk mengelolanya. Lebih dari itu, Agusrin juga menyulap jalanan sepanjang 8 kilometer dari titik pintu gerbang Taman Wisata Alam Pasir Putih hingga Pasar Bengkulu menjadi lebih luas dan nyaman dilewati kendaraan. Khusus di Pantai Panjang, Ia juga membangun jalur olahraga atau Jogging Track dan Sport Center. \"Sehingga geliat aktifitas warga dan para pelancong mulai terlihat. Berbagai kegiatan terpusat di kawasan itu saat ini. Pembangunan belum sepenuhnya selesai. Saya harus pulang dan kembali memimpin untuk menuntaskannya, mohon do\'a dan dukungan masyarakat,\" tutup Agusrin. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: