Nelayan Hilang, Tim SAR Gabungan Sisir Pantai Sebelat
PUTRI HIJAU RU - Pencarian seorang nelayan asal Pulau Baai Bengkulu bernama Br Pasaribu, 35 tahun, yang dilaporkan hilang pada hari Minggu lalu, terus dilakukan. Selasa (17/11) kemarin, tim SAR gabungan yang dipimpin Danpos TNI AL Sebelat, Serka Kom Tamsil dibantu empat relawan Basarnas Mukomuko, anggota Rescue Mukomuko dan tim SAR MTA, diterjunkan untuk memperluas pencarian dengan mentitikfokuskan area pencarian di pantai Karang Pulau Kota Bani dan Pasar Sebelat Kecamatan Putri Hijau. Sayangnya, proses pencarian hingga Selasa sore kemarin, belum membuahkan hasil. Diungkapkan Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Yudi Ardian melalui Danpos AL Sebelat yang sebagai Katim SAR Gabungan, Serka Kom Tamsil, pencarian nelayan asal Bengkulu itu sudah dimulai sejak Senin dengan bantuan alat berupa perahu karet milik Basarnas Mukomuko. Namun belum ditemukan tanda yang mengarah pada korban hilang. \"Hari pertama fokus ke pantai Sebelat dan hari ini (kemarin,red) ke pantai Karang Pulau dan Kota Bani dengan jarak tempuh 9 sampai 10 mil. Sampai sore ini (kemarin, Red) hasilnya masih nihil,\" terang Tamzil. Lanjut Tamzil, selain mengandalkan Tim SAR gabungan, pencarian juga dilakukan dengan memberdayakan nelayan yang melintas di perairan Kota Bani hingga Sebelat. Diharapkan Tamzil, nelayan yang menemukan tanda korban hilang ini, segera mengabarkan kepada petugas. \"Nelayan yang melaut, turut kita libatkan. Jika menemukan tanda mencurigakan yang mengarah kepada korban, agar segera melapor,\" imbuhnya. Lebih jauh Tamzil mengungkapkan, pencarian akan terus dilakukan hingga beberapa hari ke depan. \"Besok (hari ini, Red) kita akan lakukan pencarian total. Jika juga belum membuahkan hasil, kita akan hentikan sejenak meskipun pemantauan melalui nelayan dan penyisiran masih terus kita lakukan. Semoga ada hasil,\" tandasnya. Diketahui, nelayan atas nama Br Pasaribu, 35 tahun, dikabarkan hilang di perairan pantai Sebelat pada hari Minggu pagi lalu. Kronologis kejadian bermula, ketika kapal bernama KM Bintang Timur Bina Bersatu yang ditungganginya bersama 3 ABK dan satu orang nahkoda itu, hendak pulang ke Bengkulu. Saat berada di pantai Sebelat, korban yang sempat pamit ke rekan ABK lainnya untuk pergi ke bagian belakang kapal, tak kunjung kembali. Setelah 10 menit dinantikan tak ada kabar, nahkoda yang mempergoki korban pamit ke belakang, memutuskan untuk mencari termasuk ke bagian mesin. Sayangnya, korban tidak ditemukan dan diduga jatuh di pantai. Saat itulah, nahkoda dan ABK lainnya memutuskan untuk menghentikan kapal yang dikendalikannya dan mengunci titik koordinat untuk melakukan pencarian korban yang diduga terjatuh dari kapal. Namun pencarian tidak membuahkan hasil hingga nahkoda dan ABK memutuskan untuk kembali ke Bengkulu dan melaporkan insiden tersebut kepada petugas. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: