Pimpin Bengkulu, Agusrin-Imron Pastikan Rakyat Tak Kelaparan

Pimpin Bengkulu, Agusrin-Imron Pastikan Rakyat Tak Kelaparan

BENGKULU RU - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, H. Agusrin M. Najamudin, ST-Dr. Ir. H. Irmon Rosyadi, MM, M.Si (AIR) memiliki visi misi yang lugas dan jelas. Bahkan Paslon nomor urut 3 ini disaat memimpin Provinsi Bengkulu, pertama yang dilakukan mulai dari hal-hal kecil seperti memastikan rakyat tidak kelaparan. \"Bagaimana mungkin kita bisa melakukan hal-hal besar, kalau rakyat kita masih dalam posisi kelaparan. Ini sangat tidak realistis,\" ungkap Cagub Bengkulu, Agusrin didampingi Cawagub, Imron Rosyadi dalam debat kandidat yang diselenggarakan KPU Provinsi Bengkulu yang disiarkan secara langsung oleh Rakyat Bengkulu Televisi (RBTV). Menurutnya, pada saat memimpin Provinsi Bengkulu periode 2005-2010, Ia terlebih dahulu menyelesaikan urusan perut rakyat. Makanya pada waktu itu Provinsi Bengkulu surplus beras, tingkat kemiskinan rakyat sudah rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pun akhirnya tinggi, setelah itu baru dirinya bicara hal-hal besar untuk membangun Provinsi Bengkulu. \"Terpenting bagi kami itu bukannya memiliki program yang muluk-muluk, tetapi bagaimana program itu bisa dilaksanakan dengan mudah. Tentunya program itu bersentuhan dan bermanfaat secara langsung bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu ini. Sehingga masyarakat pun bisa merasakan kehadiran dan peran seorang pemimpin,\" tegas Agusrin. Ketika memimpin Bengkulu nanti, lanjut Agusrin, pertama yang dilakukannya bersama Imron, bagaimana perut rakyat harus aman, 10.000 unit handtractor dibagi kembali, pupuk harus turun, harga gas harus turun. Kemudian harga kelapa sawit minimal Rp 2.500 per kilogram, harga kopi Rp 25.000 per kilogram, dan harga karet harus diatas Rp 15.000 per kilogram,\" katanya. Selanjutnya, sambung Agusrin, anak-anak SMA/SMK harus digratiskan, APBD Provinsi harus ada yang dialokasikan untuk perangkat desa, dan kemudian program seperti bedah rumah. \"Jadi program kita ini yang bisa dilakukan secara cepat pada tahun pertama memimpin Provinsi Bengkulu. Sebenarnya masih banyak hal yang tidak bisa dikemukakan karena terbatas waktu saat debat,\" ujarnya. Dibagian lain, Agusrin menilai program Helmi menunjukkan rasa sayangnya terhadap Provinsi Bengkulu, tapi kenapa tidak sama dengan kenyataannya. Kenapa APBD Kota Bengkulu justru dipindahkan dari Bank Bengkulu ke Bank lain. Kalau sayang dengan provinsi ini, seharusnya Bank yang didirikan pendiri Provinsi Bengkulu, kenapa kita besarkan. \"Kemudian program 1 Desa 1 Ambulans, kenapa 7 tahun menjabat Walikota tidak dicoba dulu di Kota Bengkulu. Selain itu kenapa masyarakat Kota Bengkulu dan Provinsi Bengkulu langsung diberikan hukuman, siapa yang melanggar Covid-19. Sementara kewajiban pemerintah tidak dipenuhi dulu. Seharusnya, bagikan dulu masker sebanyak-banyaknya kepada masyarakat secara gratis, setelah terbagi semua dengan rata, baru kita buat Peraturan Daerah-nya,\" singkat Agusrin. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: