Cuti Bersama, Stok dan Pasokan BBM-LPG Dipastikan Aman

Cuti Bersama, Stok dan Pasokan BBM-LPG Dipastikan Aman

BENGKULU RU - Jelang libur nasional dan cuti bersama, stok dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dipastikan aman. Bahkan PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel memastikan penyaluran dan ketersediaan pasokan BBM dan LPG diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Unit Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan menyampaikan, untuk menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, pihaknya terus melakukan pengamanan dan pemantauan suplai, distribusi, serta penjualan BBM dan LPG. Bahkan pihaknya juga intens menjalin koordinasi dengan internal dan eksternal, guna menunjang kelancaran pasokan energi. \"Tentunya diiringi dengan memperkuat stok, memantau kondisi di lapangan, serta melihat potensi pergerakan masyarakat ke lokasi tujuan mudik atau tempat wisata. Jika masih diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG terus ditambah sesuai dengan kebutuhan. Ini sebagai bukti ketulusan untuk melayani yang kita lakukan,\" tegas Umar. Menurutnya, untuk produk subsidi dan penugasan, disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Pada bulan September 2020, tercatat konsumsi BBM non subisdi jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sekitar 140.000 kilo liter (KL), atau turun sekitar 6 persen dari rata-rata konsumsi sebelum Covid-19. \"Yakni berkisar 150.000 KL. Sedangkan konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil (Dex, Dexlite) pada September 2020 sebesar 4.495 KL atau meningkat 17 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi sebelum Covid-19, yaitu sekitar 3.850 KL. Kemudian untuk konsumsi LPG, selama Covid-19 pada sektor rumah tangga di bulan September mengalami kenaikan,\" terangnya. Lebih jauh dikatakannya, seperti LPG PSO 3 Kg naik sebesar 4 persen dari konsumsi normal sebelum Covid-19, yakni berada diangka 43.000 metric ton menjadi 46.000 metric ton. \"Dengan mulai bergeliatnya aktivitas perkantoran, UKM yang sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19,masih menjadi alasan mulai naiknya konsumsi BBM dan LPG,\" singkatnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: