Pasien Covid-19 Bengkulu Utara, Meninggal

ARGA MAKMUR RU - Kasus virus Corona, memakan korban. Seorang pria asal Kecamatan Arma Jaya, Bengkulu Utara (BU) yang berumur lebih kurang 30 tahun, hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) RSMY Bengkulu, mendapati pasien itu terpapar virus Corona. Praktis, sampai dengan kasus kemarin, telah terjadi 22 kasus Covid-19 di daerah dan terdapat kasus meninggal dunia. Juru Bicara Satgas Covid-19 BU, Syamsul Maarif, SKM M.Kes, menyampaikan sebelum meninggal, pasien kasus ke 22 itu, memiliki riwayat diabetes dan mengarah ke gagal ginjal. Pasien yang sempat dirawat di RSUD Arga Makmur sejak 8 Oktober 2020 itu, juga memiliki riwayat sesak napas, demam dan batuk. \"Namun, kondisinya terus menurun. Sehingga dirujuk ke RSMY Bengkulu, hingga akhirnya meninggal dunia pada 15 Oktober 2020,\" ungkapnya, kemarin di Sekretariat Satgas Covid Kabupaten Bengkulu Utara. Ditanyai soal protap pemulasaran jenazah, apakah sudah sesuai dengan protap Covid-19? maklum, sempat muncul cekcok saat jenazah tiba di rumah duka. Pasalnya, mobil yang membawa jenazah, hanya terdapat satu orang sopir yang mengenakan atribut khusus. Satgas kemarin, belum mendapatkan laporan perihal pelaksanaan pemakaman. \"Kita belum dapat laporan soal pemakamannya. Tapi yang jelas, perlakuan pemulasaran bagi jenazah dengan standar Covid-19, terbagi dua jenis. Pertama, pasien positif Covid-19. Dan kedua, probable, yakni orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS) atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19, namun belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR,\" papar Syamsul, seturut dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Bersambung...... (Baca selengkapnya di Koran Harian Radar Utara edisi Jumat, 16 Oktober 2020)

Sumber: