Pemda BU Bakal Rapat UIP PLN Sumbagsel

Pemda BU Bakal Rapat UIP PLN Sumbagsel

  • Proyek GI Arga Makmur Mandek
ARGA MAKMUR RU - Kasus byar pet listrik di Bengkulu Utara (BU) yang sedianya bakal terurai ketika Gardu Induk (GI) Arga Makmur, beroperasi, kini menemui kendala prinsip. Anggaran pembangunan fasilitas GI 150 KV yang berlokasi di Desa Lubuk Gedang Kecamatan Lais itu disetop lagi-lagi, lantaran Covid-19. Praktis, proyek itu mandek yang berimbas pada pembangunan jaringan listrik. Pantauan Radar Utara, konsentrasi menyoal listrik byar pet di daerah yang menjadi fokus Pemda BU itu, agaknya terus dilakukan. Seturut dengan langkah cepat Bupati Mian, yang kini tengah cuti. Estapet kerja responsif, juga terus dilakukan daerah. Rencananya, daerah bersama dengan DPRD bersama dengan anggota Komisi 9 DPR RI, Penjabat Bupati BU, Dr H Iskandar ZO, tak menyangkal permasalahan ini. Dia menyampaikan, surat daerah yang ditujukan ke Unit Instalasi Pembangunan (UIP) PLN Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), sudah mendapatkan respon. \"Direncanakan saya bersama dengan Ketua DPRD BU dan anggota Komisi 9 DPR RI, akan rapat dengan General Manager UIP Sumbagsel, besok,\" ungkap Iskandar, dihubungi Radar Utara, usai rapat dengan Menejer PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Bengkulu, Haris Andika, kemarin. Pejabat eselon 2 di Pemprov Bengkulu itu, menyampaikan titik tekan persoalan yang akan dibahas adalah kelanjutan penganggaran proyek GI Arga Makmur yang kini terhenti, karena pandemi Covid-19, untuk bisa diakomodir tahun depan \"Karena GI Arga Makmur ini, sangat prinsip. Nantinya bisa menyuplai kekurangan pasokan listrik di daerah,\" ungkapnya. Bagaimana dengan persoalan jaringan, semisal keberadaan tanam tumbuh yang acap menjadi kendala keandalan listrik? Iskandar, tak menyangkal soal ini. Malahan, eskalasi penyikapan atas persoalan itu, bakal dituangkan dalam bentuk regulasi daerah. Maklum, sebagai daerah dengan keberadaan jaringan listrik terpanjang di Provinsi Bengkulu atau mencapai 1.000 KM lebih, pengendalian tanam tumbuh dipandang menjadi persoalan strategis dan prinsip. \"Jadi ada dua goal yang ingin kita capai, untuk menyikapi persoalan listrik di daerah. Pertama, pasokan yakni keberadaan gardu induk yang kini tengah terhenti pengerjaannya dan kedua adalah dasar operasional di daerah yang akan digunakan sandaran aturan, dalam upaya pengendalian tanam tumbuh di sekitaran jaringan listrik,\" tegasnya. Terpisah, bahasa satu irama turut disampaikan Manajer PLN UP3 Bengkulu, Haris Andika. Dalam rapat yang difasilitasi Pemda BU, Selasa (13/10), dia menjelaskan persoalan yang terjadi terkait sering padamnya listrik di Bengkulu Utara itu, salah satu penyebabnya adalah karena ketidaktahuan masyarakat yang masih atas pengaruh tanam tumbuh di sekitar jaringan listrik. Keberadaan GI, kata Haris, menjadi prinsip, untuk layanan keandalan listrik di daerah ini.  \"Untuk jangka panjang perlunya gardu induk di Bengkulu Utara yang saat ini dalam proses pembangunan. Selain, permasalahan tanam tumbuh juga yang tidak kalah penting untuk disikapi bersama,\" ujar Haris, memungkas. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: