Dituding Gaya Lama, Batu Ikut Bersuara

Dituding Gaya Lama, Batu Ikut Bersuara

  • Warga Lima Desa \'Serbu\' Kantor Agricinal-Sebelat
PUTRI HIJAU RU - Diperkirakan hampir seribu jiwa atau tepatnya, ratusan Kepala Keluarga (KK) yang merupakan warga dari lima desa penyangga PT Agricinal Sebelat. Terdiri dari warga Desa Pasar Sebelat, Desa Talang Arah, Desa Suka Negara, Desa Suka Medan dan Desa Suka Merindu, turun dan menggelar aksi demo ke kantor utama (Induk,red) PT Agricinal-Sebelat Kecamatan Putri Hijau. Tak pelak, batu ikut bersuara dan menghujani pusat perkantoran perusahaan itu hingga kaca dan sejumlah fasilitas perusahaan rusak. Pantauan langsung, wartawan koran ini di lokasi, aksi yang diikuti oleh ratusan warga itu, melibatkan kaum perempuan (IRT), orang tua, anak-anak dan para tokoh masyarakat termasuk orangtua, Senin (12/10) dimulai sejak pukul 09.00 WIB pagi, kemarin. Tiba di kantor utama perusahaan perkebunan sawit terbesar di BU itu, massa langsung menyampaikan orasi dan meneriaki pimpinan perusahaan yang disambut langsung oleh petugas pengamanan (Security,red) dibantu oleh sejumlah aparat dengan senjata lengkap. Sayangnya, upaya pihak keamanan untuk menenangkan massa serta mengendalikan situasi di lapangan tak berbuah maksimal, warga tampak semakin emosi dan meluapkan kekecewaannya dengan sejumlah makian. Situasi mulai tak terkendali, setelah masa yang hampir 4 jam lebih atau setengah hari, warga menuntut dan menunggu kehadiran pimpinan PT Agricinal, tak kunjung dipenuhi. Personil kepolisian dari Mapolsek Putri Hijau dan dibantu anggota Sat Brimob di lapangan pun, berusaha menenangkan warga. Lagi-lagi, negosiasi persuasif kepolisian didampingi beberapa jajaran managemen PT Agricinal yang hadir, tak mampu membendung kekecewaan warga yang kian memuncak. Masih pantauan di lapangan, ratusan warga yang sudah lama mendesak untuk bertemu dengan pimpinan PT Agricinal itu, memaksa masuk area perkantoran yang menyebabkan terjadinya kerusakan sejumlah fasilitas kantor milik perusahaan peninggalan orde baru ini. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden tersebut, situasi di lapangan berangsur kondusif setelah Kepolisian Mapolres BU yang dipimpin langsung oleh Kapolres BU, AKBP. Anton Setyo Hartanto, SIK, MH  beserta Waka Polres dan Kabag Ops Polres BU, menambah personel pengamanan. Alhasil, warga melunak dan berhasil bernegosiasi untuk mediasi bersama perwakilan warga dari lima desa penyangga dengan menghadirkan pimpinan PT Agricinal - Sebelat, Emanuel Manurung. \"Semua upaya persuasif dan kekeluargaaan alias cara-cara yang baik dan bijak, sudah dilakukan. Tampaknya, perusahaan masih menggunakan gaya lama, main kucing-kucingan dengan warga. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mencegak aksi warga. Karena secara birokrasi pemerintahan, secara resmi surat menyurat, pertemuan dan sebagainya, sudah dilakukan. Hasilnya masih nihil,\" ujar perwakilan warga Sumarlin dan Irwan Izwari yang juga dibenarkan oleh Kades Pasar Sebelat, Zamari, ketika dikonfirmasi RU, secara terpisah, Senin kemarin. Bersambung...... (Baca selengkapnya di Koran Harian Radar Utara edisi Selasa, 13 Oktober 2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: