BNNP Bengkulu Tangkap Kurir Sabu Asal Pekan Baru

BNNP Bengkulu Tangkap Kurir Sabu Asal Pekan Baru

BENGKULU RU - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu kembali berhasil mencegah peredaran narkotika kategori I jenis sabu di Provinsi Bengkulu. Keberhasilan ini tidak lepas dari penangkapan warga Jalan Cipta Karya Kelurahan Sialang Munggu Kota Pekan Baru Provinsi Riau berinisial NL alias RL, 44 tahun lantaran nekad menjadi kurir sabu. Kepala BNNP Bengkulu, Brigjen Pol. Toga H. Panjaitan mengatakan, tsk (NL, red) ditangkap Senin (7/9) saat turun dari Bus Siliwangi Antar Nusa (SAN), tepatnya di Jalan Irian Kelurahan Semarang Kota Bengkulu. \"Sebelumnya, kita sudah menerima informasi kedatangan tsk ini sehingga petugas langsung bergerak dan melakukan penangkapan,\" ungkap Toga, Rabu (9/9). Menurutnya, saat penangkapan pihaknya langsung melakukan penggeledahan sehingga ditemukan 4 paket besar sabu seberat 200 gram yang dibungkus plastik klip warna bening. \"Selain mengamankan BB sabu, dalam penangkapan itu juga diamankan 1 unit Handphone merk Vivo dan uang tunai Rp 2 juta dengan pencahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu,\" kata Toga. Selepas penangkapan, lanjut Toga, tsk langsung digelandang pihaknya ke kantor BNNP dan langsung diperiksa. Dari pemeriksaan, tsk mengaku disuruh mengantarkan sabu itu ke Bengkulu. \"Sejauh ini kita masih terus melakukan pendalaman untuk mengincar pemesan. Termasuk juga berkoordinasi dengan BNN Kota Pekan Baru guna mengungapkan asal sabu,\" ujarnya. Ia menambahkan, atas penangkapan ini tsk dijerat pasal 114 ayat (2) subsidair pasal 112 UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun penjara dan maksimal seumur hidup. \"Jika sabu yang dibawa tsk ini sempat beredar, ditaksir bisa mencapai 400 hingga 500 orang yang mengkonsumsinya,\" tegas Jenderal Bintang Satu ini. Sementara itu, tsk mengaku dalam sekali antar Ia mendapatkan upah sebesar Rp 9 juta. Ia terpaksa menjadi kurir sabu karena kebutuhan dan himpitan ekonomi. \"Sudah 2 kali saya mengantarkan sabu ke Bengkulu. Sebenarnya saya enggan lagi mengantar sabu, tapi karena sudah diberi uang Rp 3 juta akhirnya saya antar juga,\" singkat NL yang kesehariannya mengaku sebagai penjual daging di pasar Pekan Baru. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: