Sukses Tangani Stunting, Kecamatan Hulu Palik Raih Penghargaan

Sukses Tangani Stunting, Kecamatan Hulu Palik Raih Penghargaan

HULU PALIK RU - Komitmen bersama yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran kerja di Kecamatan Hulu Palik dalam upaya percepatan penanganan stunting akhirnya berbuah manis. Kecamatan Hulu Palik, pada hari Kamis (25/6/2020) kemarin, dinobatkan sebagai salah satu dari 3 kecamatan terbaik di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, sebagai kecamatan yang paling inovatif atas pelaksanaan konvergensi dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Bengkulu Utara. Atas prestasi yang membanggakan itu, Camat Hulu Palik, Ir. Ali Amran akhirnya diberikan piagam penghargaan dari Pemkab Bengkulu Utara yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.AP di ruang Pola Setdakab Bengkulu Utara. Camat Hulu Palik Ir. Ali Amran mengatakan, prestasi yang diraih ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak, baik petugas kesehatan Puskesmas Hulu Palik, TNI, Polri dan juga para Pemerintah Desa di Kecamatan Hulu Palik. \"Tingginya angka stunting di Kecamatan Hulu Palik tidak akan bisa turun, tanpa adanya dukungan semua pihak tersebut. Oleh karena itu, penghargaan ini merupakan penghargaan seluruh masyarakat di Kecamatan Hulu Palik dan bukan penghargaan bagi pemerintah kecamatan saja,\" ungkapnya. Ali juga mengatakan, untuk mencapai prestasi tersebut, juga bukan dapat diraih begitu saja. Membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa melakukan penanganan stunting di Kecamatan Hulu Palik ini. \"Alhamdulilah, sejak tahun 2018 hingga 2019 kemarin, berkat kerjasama semua pihak, termasuk desa. Kecamatan Hulu Palik sudah membangun jamban sehat untuk warga kurang mampu sebanyak 746 jamban,\" jelasnya. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen untuk berupaya terus mendorong dan mengingatkan desa untuk menganggarkan dana untuk pembangunan jamban sehat untuk tahun-tahun selanjutnya. \"Sebab, capaian selama dua tahun tersebut belum mampu menyelesaikan persoalan kepemilikan jamban sehat. Kurang lebih di tahun 2020 ini masih ada 300 warga yang belum memiliki jamban sehat. Hanya saja, di tahun ini ada beberapa desa yang sudah menganggarkan lagi. Jika itu terealisasi, maka kita perkirakaan tinggal menyisakan 200 warga lagi yang belum memiliki jamban untuk Kecamatan Hulu Palik ini,\" beber camat. Menurutnya belum mampunya penyelesaian persoalan jamban tersebut, diakibatkan karena adanya pandemi Covid-19. \"Sesuai dengan rencana tahun 2020, semua masyarakat Kecamatan Hulu Palik akan diberikan program pembangunan jamban sehat dari dana desa. Tapi karena adanya Covid-19 maka dananya dialihkan. Mudah-mudahan tahun 2021 persoalan jamban sehat ini terselesaikan,\" lanjutnya. Selain itu, guna mempertahankan prestasi terbaik dalam penanganan stunting tersebut, camat juga mengaku akan terus mengingatkan dan mendorong pemerintah desa untuk menganggarkan dana pemberian makanan tambahan atau BMT kepada warganya. \"Ini sangat penting, sebab asupan gizi juga sangat menentukan pertumbuhan anak agar tumbuh secara normal,\" tutupnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: