Perang Covid-19 Belum Usai, Rapid Tes Minim Respon

Perang Covid-19 Belum Usai, Rapid Tes Minim Respon

ARGA MAKMUR RU - Bupati Bengkulu Utara (BU), Ir H Mian meminta masyarakat BU untuk disiplin, baik disiplin diri, disiplin keluarga, disiplin di tengah masyarakat maupun disiplin dalam kegiatan beribadah. Ini dilakukan agar mampu memutus penyebaran virus Covid-19 secara bersama. Imbauan ini disampaikan disela peletakan batu pertama pembangunan gapura Kampung Kerukunan Umat Beragama (KKUB), belum lama ini. \"Bendera perang melawan virus Covid-19 belum usai seutuhnya, mari bersama kita disiplin untuk mematuhi semua anjuran pencegahan yang disampaikan oleh pemerintah,\" harap Bupati. Bahkan dalam anjuran wajib menggunakan masker bagi semua masyarakat tanpa terkecuali, hendaknya dipatuhi walau belum terbiasa dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga penggunanya. \"Saat memakai masker, kita sulit bernafas atau malah sesak nafas dan itu wajar karena kita belum terbiasa. Gunakan masker secara bertahap dari 2 jam, 3 jam sampai berjam-jam setahannya dan buat pemakaian masker ini senyaman mungkin,\" tambahnya. Bupati berharap kondisi nakes yang dinyatakan positif Covid-19 di Kabupaten BU bisa secepatnya membaik dan dinyatakan sembuh. Ia menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan dukungan kepada semua pasien. \"Walau belum ada yang dinyatakan sembuh, mari bersama kita doakan semoga hasilnya keluar dan semua pasien Covid-19 di BU dinyatakan sembuh,\" tukasnya. Rapid Tes Jemput Bola SEMENTARA itu, sesuai dengan jadwal dan komitmen Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bengkulu Utara (BU) melakukan rapid tes untuk masyarakat sebagai upaya tracing penyebaran virus Covid-19 di BU. Kamis (4/6) kemarin, giliran rombongan pedagang, sopir travel, tukang parkir dan petugas keamanan yang mendapat giliran di rapid tes, tim memasang target sebanyak 400 sample. \"Kita menargetkan setidaknya 400 sample rapid tes bisa kita dapatkan hari ini dari para pedagang, sopir travel, tukang parkir dan petugas keamanan,\" jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BU, Samsul Maarif, SKM, M.Kes. Namun dalam praktiknya, tidak semua pedagang dan masyarakat mau dengan sukarela menjalani rapid tes, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, jumlah sample baru mencapai angka 50 sample. Hal ini dikarenakan masyarakat menolak dan memilih untuk tidak dilakukan tes karena takut dan tidak ada yang menjaga dagangannya. Tim memilih untuk jemput bola dan mendatangi langsung pedagang dan rombongan lainnya. \"Target kita sampai pukul 11.00 WIB bisa menyelesaikan 400 samplei karena sudah hampir 2 jam, respon kurang maka tim turun melakukan tes walau masih ada beberapa yang menolak,\" tambahnya. Sebanyak 130 sample rapid tes untuk pedagang, sopir travel, tukang parkir dan petugas keamanan yang telah dilakukan diketahui hasilnya unreaktif dan tidak perlu menjalani tes lanjutan ataupun karantina selama 14 hari. \"Alhamdulillah, semuanya unreaktif dan dilanjutkan untuk rapid tes cluster atau kelompok lain,\" tandas Maarif. (mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: