Bupati dan Wabup Sholat di Rumah, Warga Berjamaah di Masjid

Bupati dan Wabup Sholat di Rumah, Warga Berjamaah di Masjid

  • Makam dan objek Wisata \'Diserbu\'
ARGA MAKMUR RU - Suasana berbeda pada perayaan Idul Fitri 1441 H tahun ini, dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat khususnya di Bengkulu Utara. Dihantui dengan kekhawatiran penularan covid-19 di bawah bayang imbauan pemerintah serta giat patroli aparat keamaan, menjadi pemandangan yang lazim di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten BU. Menariknya, kondisi ini tak menciutkan niat masyarakat khususnya di wilayah Ketrina untuk tetap memadati masjid dan melaksanakan sholat Ied berjamaah. Meski orang nomor satu (Bupati dan Wabup,red) telah memberikan contoh dengan menggelar sholat Ied di rumah serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Informasi yang dihimpun RU di lapangan, Bupati BU, Ir H Mian bersama keluarga, melaksanakan shalat Ied Idul Fitri di kediaman pribadinya di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun bersama keluarga besar. Usai shalat Ied, Bupati Mian didampingi istri, Ny Eko Kurnianingsih Mian juga melaksanakan tradisi sungkem atau saling bermaafan bersama keluarga dengan protokol kesehatan yang ketat. \"Kita bukan hanya mengimbau masyarakat, namun kita praktik langsung untuk tidak melaksanakan shalat Ied di masjid maupun di lapangan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang. Maaf-maafanpun tidak bersentuhan dan kita wajibkan untuk menggunakan masker,\" terang Bupati. Sementara itu, wakil Bupati BU, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap juga melaksanakan ibadah shalat Ied, Idul Fitri bersama keluarga inti di rumah dinas yang dilanjutkan dengan saling bermaafan antar keluarga. Wabup Arie berharap momen lebaran tetap dirasakan oleh semua masyarakat BU, walau dengan nuansa yang sangat berbeda di tengah ancaman pandemi Covid-19. \"Walau tidak bisa mudik atau tidak bisa berjabat tangan langsung, semangat hari kemenangan harus ada dan bisa menggunakan kecanggihan teknologi, baik telpon maupun video call, intinya tetap harus semangat,\" harap Wabup.
  • Warga Ketrina Sholat Ied di Masjid
SEMENTARA itu, imbauan pemerintah bersama MUI tentang anjuran sholat Ied, Idul Fitri 1441 H dimasa pandemi Covid-19 dilaksanakan di rumah bersama keluarga, tampaknya tak digubris oleh sebagian warga BU. Warga nekad melaksanakan sholat berjamaah di puluhan masjid dalam wilayah Ketrina (Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih, Ulok Kupai, Marga Sakti Sebelat dan Pinang Raya) pada perayaan Idul Fitri 1441 H, Minggu (24/5) lalu. Kendati demikian, puluhan masjid yang terpantau melaksanakan sholat Ied ini, tampak berupaya untuk mematuhi protokol kesehatan dengan membatasi durasi kegiatan ibadah, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan hingga menyemprotkan disinfektan di ruangan masjid. Tak hanya itu, untuk memastikan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 dilaksanakan, kepolisian pun turut menjaga dan memantau pelaksanaan sholat Idul Fitri berjamaah di setiap masjid ini. \"Lebih kurang, untuk dua kecamatan yang masuk di wilayah hukum kita baik Kecamatan Napal Putih maupun Ulok Kupai, ada sekitar 20 masjid yang terpantau melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjamaah,\" terang Kapolsek Napal Putih, Iptu Edi Hermanto Purba, SH, MH. Dipastikan Kapolsek, pelaksanaan sholat Idul Fitri di masjid dalam wilayah hukumnya, berjalan kondusif. Kendati pemerintah telah menghimbau agar ibadah sholat Idul Fitri dilaksanakan bersama anggota keluarga di rumah. Namun pengurus masjid dan desa yang melaksanakan ibadah secara berjamaah di masjid, tetap mematuhi protokol kesehatan, menghindari penularan Covid-19. \"Personel kita terjunkan ke setiap masjid yang melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri untuk memastikan kondusif dan tetap mengedepankan protokol kesehatan menghindari penularan Covid-19. Tidak ada kendala berarti, seluruh kegiatan ibadah berjalan lancar dan usai melaksanakan ibadah masyarakat langsung pulang ke rumah,\" ujar Kapolsek. Kondisi serupa juga disampaikan oleh Kapolsek Putri Hijau, Iptu Fery Octaviari Pratama, SIK, MH. Menurutnya, sekitar 25 masjid di wilayah hukumnya baik Kecamatan Putri Hijau maupun Marga Sakti Sebelat (MSS) juga melaksanakan sholat Idul Fitri. Kurang lebih, kata Kapolsek, setiap masjid menampung sekitar 150 jamaah. \"Lumayan banyak, masjid yang tetap melaksanakan sholat Idul Fitri. Namun jumlah jamaahnya maksimal sekitar 150 orang dan seluruh masjid yang melaksanakan sholat Idul Fitri, tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19. Tidak ada kendala, seluruh kegiatan berjalan aman dan terkendali,\" pungkasnya. Terpisah, Kapolsek Ketahun, Iptu Teguh Ari Aji mengungkapkan, sekitar 30 masjid di wilayah hukumnya baik Kecamatan Ketahun maupun Pinang Raya, tetap melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid. Kapolsek memastikan, seluruh masjid yang terpantau menggelar sholat Idul Fitri, tetap memprioritaskan anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. \"Ada 30 masjid di wilayah kita yang menampung kegiatan masyarakat dalam menjalankan sholat Idul Fitri. Namun semuanya berjalan kondusif, imam masjid tetap mengedukasi seluruh jamaahnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan sholat Idul Fitri yang dilakasanakan berjamaah,\" demikian Kapolsek.
  • Pemakaman Dipadati Warga
PERAYAAN Idul Fitri 1441 Hijriyah dalam keadaan wabah pandemi virus Corona atau Covid-19, tak menyurutkan aktifitas ziarah makam hari kedua lebaran oleh keluarga. Hanya saja, kegiatan ziarah ini tidak seramai biasanya, nampak warga datang bergantian ke makam dan menunggu waktu yang tidak terlalu ramai untuk menghindari kerumunan. \"Kita berziarah mbak karena ini hari lebaran sembari mengirimkan doa kepada keluarga yang sudah mendahului kita,\" ungkap Rasdi, salah seorang penziarah kepada awak media ini. Dikatakan Rasdi, awalnya sempat ada rencana diadakan kegiatan yasinan massal dalam momen ziarah di musim lebaran ini, namun rencana itu batal karena wabah virus Corona yang sudah masuk ke Kabupaten Bengkulu Utara. Sehingga kegiatan yasinan dan kirim doa tetap dilaksanakan secara pribadi oleh keluarga. \"Sedih sih mbak karena tidak jadi yasinan bersama karena adanya wabah tapi harapan kami, semoga wabah bisa berakhir dan kita semua bisa beraktifitas seperti biasa kembali,\" harapnnya.
  • Masih Ada Abai di Masyarakat
TERPISAH, kerumuman warga di salah satu fasilitas wisata alam di daerah yang seolah tak memperdulikan pandemi virus Corona, tampak ramai. Padahal, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sudah menjadi zona merah penyebaran virus yang belum ditemukan obatnya itu. Bukan hanya viral di jagat maya, pemandangan kumpulan orang itu sempat masuk dalam rimba warta berbasis maya hingga memantik respon beragam. Kapolres BU AKBP Anton Setyo Hartanto, SIK, MH, turut prihatin dengan berkumpulnya masyarakat di kawasan wisata alam itu. Lebih-lebih, lanjut dia, dalam suguhan gambar yang viral di jagat maya itu, banyak pengunjung yang terkesan abai atau tak menggunakan masker di tengah pendemi virus yang penyebarannya, berpotensi tinggi terjadi ketika dalam kerumunan lantaran memiliki jarak yang berdekatan. \"Kita sangat prihatin. Padahal Virus Covid-19 ini adalah musuh kita bersama. Dan harus kita sikapi bersama. Setidaknya, kita mulai dari diri kita sendiri,\" kata Kapolres dengan nada prihatinnya, kemarin. Langkah antisipatif, terus Kapolres, sudah dilakukan daerah bersama dengan lintas sektor yakni dengan menutup akses-akses masuk zona wisata alam. Karena itu, dia berharap otoritas terkait termasuk jajarannya untuk mengambil langkah-langkah serius dan tegas karena eskalasi pendemi virus sangat berpotensi tinggi terjadi ketika masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah dan diperparah lagi dengan ketidakpatuhan untuk melaksanakan physical distancing. \"Mari kita saling menjaga, dimulai dari sendiri, orang terdekat, kerabat untuk daerah kita untuk Indonesia kita,\" tukas Kapolres yang beberapa menit kemudian viral penutupan akses wisata alam di kawasan Kecamatan Hulu Palik. (mae/sig/bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: