Jangan Lewatkan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Jangan Lewatkan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

  • KHUTBAH JUM\'AT
Oleh: M Khoirul Anwar, S.Sos (Alumni Ma\'had Utsman bin Affan Jakarta) Bismillahhirrahmannirrahim. Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuhu Ba\'da hamdalah wa sholawat \'ala Rasulillah saw, semoga kita termasuk kedalam hamba-hamba yang senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt. Saudaraku pembaca setia SKH Radar Utara, alhamdulillah kita telah diizinkan oleh Allah swt untuk merasakan indahnya bulan berkah, bulan yang didalamnya Allah melipat gandakan pahala dari setiap kebaikan yang kita lakukan. Sekarang kita telah sampai pada tanggal 15 Mei 2020 Masehi atau bertepatan dengan 22 Ramadhan 1441 Hijriah. Itu artinya kita memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Saudaraku, begitu besar kasih sayang Allah swt kepada kita, mari kita perhatikan sangking sayangnya Allah. Dia sama sekali tidak memberikan celah kepada kita untuk berbuat salah kecuali langsung mengampuninya. Siang kita berpuasa pada bulan Ramadhan, Allah siapkan ampunan untuk kita yang melaksanakannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Bukhori, nomor 2.014 dan Shahih Muslim, nomor 760, dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, sesungguhnya Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. Habis siang, sebelum sempat kita berbuat salah Allah swt kembali menyambut kita pada malam hari bulan Ramadhan dengan ampunan yang baru. Sebagaimana dijelaskan dalam dalam riwayat Bukhari, no. 2008, dan Muslim, no. 174, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: ”Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. Saudaraku yang in sya Allah dirahmati oleh Allah SWT, point pertama dan kedua tentu sudah kita lakukan bersama selama bulan Ramadhan menjelang. Akan tetapi diluar dari itu ternyata Allah swt telah menyiapkan sesuatu yang amat sangat dahsyat apabila kita mengetahuinya. Apa itu? Jawabannya ada di surat ke 97 (al-qodar) ayat satu sampai lima. Allah swt berfirman yang artinya: 1. \"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur\'an) pada malam qadar.\"2. \"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?\" 3. \"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.\" 4. \"Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.\" 5. \"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.\" Saudaraku, dari ayat diatas Allah menjelaskan bahwa Allah telah menyiapkan untuk kita (hambanya) satu malam, yang barang siapa beribadah, beramal sholeh, bersedekah dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah pada malam itu maka sungguh itu lebih mulia dari seribu bulan. Maksudnya, pahala atau kebaikan yang telah dilakukan pada satu malam itu sama halnya dengan ia melakukan selama 1000 bulan (kurang lebih 82-85 tahun). Bukan hanya itu, pada malam tersebut para malaikat turun dipimpin oleh Ruh (Jibril as) atas izin Allah swt. Maka kita dianjurkan untuk banyak berdo\'a \"Allahumma Innaka \'afuwwun Karim Tuhibbul \'afwa Fa\'fu \'annii.\" Artinya; \"Ya Allah Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang-orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku.\" (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850) Dan kemuliaan yang ketiga adalah keselamatanlah bagi siapa saja yang beruntung berjumpa dengan malam itu sedang dia dalam keadaan beribadah kepada Allah. Sungguh bila ridha dan ampunan sudah digenggaman syurga bukan lagi sebuah harapan, melainkan keniscayaan. Allahu a\'lamu bissowab. Yang menjadi pertanyaan adalah kapan malam itu terjadi? Setelah kita pahami bersama apa itu malam lailatul Qadar dan berbagai kemuliaan didalamnya tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa meraihnya. Para Ulama bersandar pada ayat dan hadis Nabi saw pun belum bisa memastikan kapan malam itu tiba, ada yang berpendapat jatuh pada malam ke 21, ada yang mengatakan malam 23, 25, dan 27. Akan tetapi yang lebih rajih adalah malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Karenanya khotib mengajak khususnya kepada diri khotib pribadi dan umumnya kepada kita sekalian yang membaca tulisan ini, mari kita manfaatkan moment ini sebaik mungkin, kita maksimalkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk menggapai ampunan dan ridha Allah swt. Dan semoga kita termasuk didalamnya, amin ya Rabbal \'alamin. Semoga yang sedikit ini dapat memberi banyak manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita sekalian yang membaca. Apabila ada kebaikan itu datangnya dari Allah swt, dan apabila ada salah itu murni kesalahan penulis. Ibadallah, Innallaha yakmurukum bil ‘Adli wal Ihsan, wa itaa idzil Qurba wa yanha ‘anil fahsyaai wal munkar wal bagh, ya’idzukum la’allakum tadzakkarun. Aalaa bidzikrillahi akbar.. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: