Siapkan 2.000 Rapid Tes, Tak Bermasker Bakal Diisolasi

Siapkan 2.000 Rapid Tes, Tak Bermasker Bakal Diisolasi

  • Hari Ini, Puluhan Nakes Dirapit Tes
ARGA MAKMUR RU - Pemkab Bengkulu Utara melalui tim Gugus Tugas Covid-19 telah memesan dan menyiapkan 2.000 alat rapid tes yang diketahui, sudah tiba ke Kabupaten BU, Senin (11/5) kemarin. Alat rapit tes ini bakal digunakan untuk para tenaga kesehatan bersama keluarga serta semua orang yang berhasil didata berdasarkan tracking kontak atau berinteraksi, yang berpotensi tertular virus Covid-19. Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan BU yang juga Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kabupaten BU, Samsul Maarif, SKM, M.Kes, 2.000 alat rapid tes telah diterima dan sesuai dengan jadwal, Selasa (hari ini-red) akan langsung digunakan untuk rapid test Tenaga Kesehatan yang tengah menjalani karantina. \"Alat rapid test sudah kita terima dan akan siap digunakan langsung, terutama untuk tes kedua bagi nakes yang sudah dikarantina kemarin,\" ungkapnya. Maarif menambahkan, nantinya selain nakes, rapid test juga dilakukan kepada keluarga pasien positif Covid-19 dan tim gugus akan melakukan tracking terhadap warga yang kemungkinan sudah berinteraksi dengan yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan, hampir semua pasien positif ini berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan dikhawatirkan bisa menimbulkan lonjakan pasien lainnya. \"Kita akan melakukan tracking dan pendataan, siapa saja yang pernah berinteraksi dengan pasien dan tetap prioritas kita adalah ODP, PDP dan orang-orang yang pernah melakukan interaksi,\" tambahnya. Melihat posisi BU yang masuk dalam zona merah, dirinya terus mengimbau kepada masyarakat untuk disiplin dan mematuhi aturan pemerintah terkait penerapan protokoler kesehatan, wajib menggunakan masker dan jaga jarak dengan masyarakat lainnya. \"Kami harap masyarakat tetap waspada, saat keluar rumah wajib menggunakan masker dan selalu lindungi diri masing-masing,\" pungkas Maarif.
  • Masuk Pasar Wajib Masker, Bandel Diisolasi
SEMENTARA itu, dalam waktu dekat, akan didirikan posko Covid-19 yang dipusatkan di Pasar Purwodadi Arga Makmur untuk melakukan upaya pencegahan berkembangnya Covid-19 ini di area pasar. Plt Kepala Disdag BU, Suharlan, M.Pd menerangkan, dengan adanya posko dan penjagaan yang terdiri dari pihak Polres, Kodim, Satpol PP, Dishub dan Disdag, diharapkan bisa menertibkan para pedagang dan pembeli yang ada di Pasar Purwodadi. Bahkan pihaknya akan menerapkan aturan wajib menggunakan masker saat memasuki area pasar tanpa terkecuali dan bagi yang tidak mematuhi aturan ini maka akan dibawa ke posko untuk diberikan edukasi mengenai protokoler kesehatan, namun jika masih juga tetap bandel maka akan diberikan sanksi tegas. \"Dengan pendirian posko mendatang kita akan menindak tegas semua yang tidak patuh tanpa terkecuali, jika sampai 3 kali peringatan tidak juga diindahkan maka akan diambil tindakan tegas berupa isolasi di Wisma Karantina Kesehatan,\" ungkap Suharlan. Diakuinya, langkah tegas memang akan diterapkan untuk tindakan pencegahan, hal ini dikarenakan masih banyak bahkan mayoritas masyarakat masih banyak yang tidak mematuhi anjuran dari pemerintah. Nantinya, tim yang berjaga di posko Covid Pasar Purwodadi akan berpatroli keliling pasar di setiap harinya, bahkan patroli kemungkinan akan ditingkatkan dihari pasar. \"Langkah tegas akan kita terapkan karena dengan situasi zona merah ini, sebagian masyarakat masih santai dan terkesan menyepelekan anjuran pemerintah,\" tambah mantan Kepala SMK Ketahun ini. Selain menerapkan wajib masker dan akan dilakukan patroli, pihaknya juga menghimbau para pedagang dan pembeli untuk menjaga jarak aman atau menerapkan physical distancing dan sebisa mungkin jangan berdempetan saat tengah berada di area pasar. Namun aturan ini baru diterapkan antar pedagang dan pembeli, sementara untuk sesama pedagang tidak ada perubahan jarak atau posisi dengan alasan mereka sudah mempunyai jarak antar sesama pedagang. \"Jaga jarak antara pembeli dan pedagang, sebisa mungkin bisa dilaksanakan tapi posisi pedagang tidak kita rubah karena mereka secara otomatis sudah berjarak saat menggelar dagangan,\" pungkasnya. (mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: