Debit Air Mengecil, Layanan PDAM Dikeluhkan

Debit Air Mengecil, Layanan PDAM Dikeluhkan

LAIS RU - Sudah hampir satu bulan ini, penyaluran air yang dilakukan PDAM Tirta Ratu Samban, mulai kurang lancar. Kondisi ini dikeluhkan beberapa pelanggan, terlebih jadwal penyaluran yang tidak menentu itu, tak pernah diinformasikan terlebih dahulu kepada pelanggan. Bobi salah satunya, konsumen PDAM asal Desa Taba Baru, Kecamatan Lais ini mengaku cukup kecewa terhadap pelayanan PDAM belakangan ini. Kondisi ini diakibatkan volume air PDAM yang dialiri ke rumah warga sangat kecil. Bahkan, setiap hari aliran air tak masuk ke rumah warga alias mati. \"Siapa yang tidak kecewa. Dari pagi hingga malam, ledeng mati. Hidupnya saat tengah malam. Bahkan volume air juga kecil. Kondisi ini pun sudah terjadi cukup lama,\" akunya. Ia menyampaikan, ia bersama warga sudah menyampaikan keluhan ini ke petugas PDAM. Namun kondisi ini masih saja terjadi. \"Kalau ada sumber air alternatif, seperti sumur, tidak jadi soal. Kami hanya mengandalkan air PDAM,\" cetusnya. Tak hanya soal ledeng langganan mati. Pembayaran pemakaian jasa PDAM pun, sudah 2 bulan terakhir membengkak. \"Ini yang jadi dilema. Pembengkakan sampai Rp 2 ratus ribu. Sama sekali tidak masuk akal,\" katanya. Biasanya, sambung dia, pemakaian dalam satu bulan dikenakan biaya lebih kurang Rp 60 ribu. \"Saya biasanya bayar memang 4 bulan sekali. Tapi sudah belasan tahun menggunakan PDAM, tarif dasar yang dibebankan ke saya tidak lebih dari Rp 250 ribu. Tahu-tahu periode ini, mencapai Rp 500 ribuan yang harus saya bayar,\" tuturnya. Senada Bahari turut mengeluhkan hal serupa. Warga di Kecamatan Lais ini terpaksa harus merogoh kantong lebih dalam, guna membayar layanan PDAM sesuai pemakaian. \"Tidak sesuai menurut kami. Tarif bengkak, ledeng sering mati. Toh kalaupun ada kenaikan, kenapa tidak disampaikan ke pelanggan. Apalagi seperti kondisi sekarang, ekonomi tengah terpuruk,\" tandasnya. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: