50 Nakes Dikarantina, Warga Minta Jaminan

50 Nakes Dikarantina, Warga Minta Jaminan

ARGA MAKMUR RU - Pasca keluarnya hasil rapid test dari 4 orang perawat di RSUD Arga Makmur dengan hasil reaktif dan wajib untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari di Wisma Karantina Kesehatan. Namun bukan hanya 4 orang perawat yang telah dirapid tes saja yang perlu dikarantina, setidaknya untuk 50 orang tenaga kesehatan (nakes) lainnya juga diwajibkan untuk melakukan isolasi karena sudah berinteraksi dengan 4 orang perawat yang tersebut. Informasi diterima RU, ada 16 orang tenaga medis yang menjalani karantina di Wisma Atlet sebagai tempat yang disiapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bengkulu Utara untuk menjalani karantina. Direktur RSUD Arga Makmur, dr Jasmen Silitonga, Sp.Kk, M.Kes menerangkan, pihaknya sudah mengeluarkan aturan terkait wajib melakukan isolasi mandiri ini bagi 50 orang tenaga kesehatan dan mengenai lokasi karantina sendiri bisa menggunakan Wisma Atlet yang telah disediakan ataupun melaksanakan karantina mandiri di rumah masing-masing. \"Kita sudah wajibkan untuk melakukan karantina selama 14 hari kedepan untuk 50 orang tenaga kesehatan di RSUD Arga Makmur, karantina bisa dilakukan di rumah masing-masing jika memungkinkan ataupun di wisma karantina kesehatan,\" jelas Jasmen. Untuk tenaga kesehatan yang melakukan isolasi di Wisma Atlet ada 16 orang dan sisanya akan melakukan isolasi di rumah masing-masing. Jasmen juga menambahkan untuk manajemen di rumah sakit sendiri akan dilakukan rotasi pegawai sementara waktu, sampai proses karantina selesai dan hasil tes swab keluar. \"Ada 16 orang yang menyatakan diri akan melaksanakan isolasi di Wisma Atlet, sementara yang lainnyan memilih tetap di rumah karena sarana dan prasarana mereka mendukung sembari menunggu hasil tes swab dari perawat yang sudah di rapid test,\" pungkasnya. Warga Minta Jaminan TERPISAH, salah satu warga di Perumnas Lama Arga Makmur, Nanda menyampaikan, pemerintah seharusnya menjamin kesehatan warga dengan memastikan tenaga kesehatan yang saat ini menjalani karantina mandiri di rumah untuk diawasi oleh pemerintah desa atau diinformasikan pada setiap Ketua RT. Sehingga tidak terjadi penularan secara masif seperti yang terjadi daerah lain. \"Kalau tidak diberitahu, bagaimana tetangganya tahu. Nanti tiba-tiba main ke rumahnya. Kemudian yang bersangkutan ternyata daya tahannya bagus namun justru menjadi carrier? Menlarkan virus itu pada yang lain. Maka penerintah harus menjamin kesehatan seluruh warga,\" singkatnya. (mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: