Refocusing Kedua Dipertanyakan Pansus

ARGA MAKMUR RU - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD BU, Febri Yurdiman, SE, meminta agar refocusing kedua yang dilakukan Pemda BU melalui TAPD perlu ditinjau kembali. Pasalnya, menurutnya hingga saat ini dana Rp 16 miliar sebagai hasil refocusing pertama belum digunakan untuk pembelanjaan maupun pengamanan ekonomi sosial masyarakat. Menurutnya ini sejalan dengan penegasan bahwa DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota agar melakukan pengawasan terhadap proses penyesuaian APBD tahun 2020 di masing-masing daerah. Dan proses ini, kata Febri, juga seturut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 117/KMK.07/2020 tentang percepatan penyesuaian APBD tahun anggaran 2020 dalam rangka penangan Covid-19 serta pengamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional. \"Sementara, hasil refocusing pertama senilai Rp 16,5 miliar, dari hasil rapat kerja pansus dengan TAPD, diklaim belum tersentuh sama sekali. Sehingga kita mempertanyakan, alasan mendesak apa sehingga dilakukan refocusing berikutnya,\" ungkapnya. Febri juga mengharapkan agar kerja-kerja penyerapan anggaran itu, ditegaskan dalam Rencana Kegiatan Belanja (RKB). Pun demikian dengan langkah awal dalam pra refocusing anggaran berikutnya. Ditambah lagi dengan belum habisnya anggaran hasil refocusing pertama, namun dibarengi lagi dengan refocusing berikutnya, justru menimbulkan pertanyaan pihaknya dan publik tentang urgensi yang dijadikan dasar TAPD, untuk kembali melakukan pergeseran anggaran. \"Kami tegaskan sejak awal, lembaga sangat mendukung realokasi anggaran APBD itu. Karena ini untuk rakyat. Tapi kita berharap prosesnya yang transparan dan berdasar. Tidak terkesan bar-bar. Karena kerja penyelenggaraan pemerintahan daerah itu adalah eksekutif dan legislatif. Jadi wajar kami bertanya,\" tegasnya. (bep)

Sumber: