Buntut Galian C, Tiga Warga Suka Negara Dibacok

Buntut Galian C, Tiga Warga Suka Negara Dibacok


MARGA SAKTI SEBELAT RU - Diduga akibat buntut konflik izin galian C di Desa Suka Negara, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS). Rumah Ketua BPD Suka Negara, Leo Fernando, diserang oleh sejumlah orang berbekal senjata tajam (Sajam) pada Senin (30/3) sekira pukul 20.30 WIB malam tadi. Tanpa basa-basi, komplotan orang yang diduga berjumlah empat orang ini langsung membabi buta dengan mencari Ketua BPD Suka Negara, yang diduga sebagai targetnya dengan mengancam seluruh anggota keluarga yang ada di TKP mengunakan Sajam. Usai bersitegang dengan pihak keluarga yang ada di rumah Ketua BPD. Keempat orang ini pun, sempat memaksa untuk masuk ke rumah mencari Ketua BPD. Untungnya, pada saat insiden penyerangan terjadi. Ketua BPD Suka Negara, yang menjadi target keempat orang bersajam tersebut tidak berada di rumah atau TKP hingga terlibat perkelahian yang menyebabkan tiga orang terluka. Ketiga warga yang menjadi korban penyerangan ini diantaranya Ade, 28 tahun sempat mengalami sabetan yang merobek baju di bagian dada, Abdul Hadi, 26 tahun mengalami luka lecet pada bagian tangan kirinya dan mengalami luka lebam akibat bogem mentah yang mendarat di bagian kuping sebelah kiri dan Muhar, mengalami luka tusuk yang menyebabkan luka enam jahitan pada bagian kepala bagian atas. Usai melakukan penyerangan pun, pelaku yang diduga berjumlah empat orang dengan mengendarai tiga mobil itu berusaha melarikan diri dan warga yang sempat berada di TKP sempat menyerang beberapa mobil milik pelaku. Hingga berita ini diturunkan, aksi penyerangan kepada rumah Ketua BPD Suka Negara, ini sudah ditangani oleh aparat kepolisian Mapolsek Putri Hijau dan pelaku sedang diburu. \"Tiba-tiba ada empat orang datang ke rumah nyari Leo (Ketua BPD Suka Negara, red). Saya bilang tidak tahu Leo, dimana. Orang tersebut malah mengarahkan pisaunya kepada saya dengan memegang baju dibagian leher saya dan tidak lama kemudian mereka yang datang terlibat perkelahian,\" ujar Junaidi, ayah dari Ketua BPD Suka Negara, saat dibincangi di Mapolsek Putri Hijau. Junaidi, pun tidak mengetahui persis persoalan yang terjadi sebenarnya. Sehingga anaknya menjadi target oleh keempat orang yang dilengkapi dengan Sajam, tersebut. \"Masalah persisnya saya kurang paham kenapa mereka menyerang ke rumah kami. Tapi nampaknya orang yang datang tadi ada kaitannya dengan pemilik CV (izin galian C, Red) yang sempat hadir di acara mediasi,\" terangnya. Sementara salah seorang korban Muhar, mengatakan. Pada saat insiden berlangsung. Ia, sedang berada ditengah jalan raya persis depan TKP hendak memastikan situasi yang terjadi. Pada saat itu, kata Muhar, dirinya sempat berusaha menahan keempat penyerang rumah Ketua BPD Suka Negara, yang hendak kabur menungangi kendaraannya. \"Posisi saya masih di jalan, mereka (pelaku, Red) mau kabur. Saya paksa ambil kontak mobilnya. Tapi orang yang ada di dalam mobil mengeluarkan parang dan sempat saya tahan. Tapi ternyata dari arah belakang tepatnya dari dalam mobil satu orang berusaha menyerang saya dengan parangnya dan menusuk kepala saya. Saat itu juga sopir yang ada di dalam mobil itu menyerang tubuh saya dan akhirnya mereka berhasil kabur,\" ujarnya. Terpisah Ketua BPD Suka Negara, Leo Fernando, tidak mengetahui persis apa yang menyebabkan ke empat orang itu menyerang dan mencari dirinya. Namun Leo, meyakini. Pelaku yang menyerang rumahnya itu ada kaitannya dengan konflik izin galian C yang belakangan ini mendapat protes dari masyarakat Suka Negara.

\"Apa yang terjadi ini nampaknya adalah buntut dari konflik galian C yang belakangan ini mendapat protes warga. Karena sebelum penyerangan terjadi. Orang yang diduga pelaku ini sempat menelpon dan mengancam saya. Namun saat kejadian berlangsung saya sedang tidak ada di rumah. Sesampainya di rumah, situasi sudah ramai dan sudah ada rekan desa yang terluka akibat serangan pelaku,\" tuturnya. Diyakini Leo, aksi penyerangan ini diduga kuat ada kaitannya dengan konflik izin galian C. Karena sebelum ada ancaman dan penyerangan. Leo, mengaku sempat menyampaikan pesan kepada pemilik izin galian C dengan kalimat bahwa masyarakat belum menghendaki atau setuju dengan proses mediasi yang sore harinya sempat berlangsung. \"Sebelumnya saya sempat mengatakan kepada pemilik izin galian C lewat pesan WhatsApp. Bahwa warga tidak setuju dengan hasil mediasi yang berlangsung sore hari. Setelah itu lah, sekitar pukul 20.00 WIB. Saya mendapat telepon bernada ancaman ingin bertemu dan mendatangi saya. Namun saya tidak menangapi ancaman itu. Tapi selang beberapa menit setelah ada ancaman itu. Rumah saya sudah di serang orang. Bahkan keributan sudah terjadi dan beberapa warga yang ada di rumah yang terlibat insiden penyerangan sudah menjadi korban,\" bebernya. Kepada RU Kapolsek Putri Hijau, Iptu Fery Octaviari Pratama, SIK, MH, menegaskan, pihaknya sudah menerima laporan atas insiden penyerangan kepada rumah Ketua BPD Suka Negara itu. \"Sudah kita terima laporannya dan sedang kita lakukan pemeriksaan korban serta saksi,\" terangnya. Disinggung soal apakah insiden penyerangan ini buntut dari konflik izin galian C yang belakangan ini mendapat protes warga, Kapolsek, tak menepisnya. Diduga kuat menurut Kapolsek, aksi penyerangan ini ada kaitannya dengan konflik galian C yang sore harinya sempat menjalani proses mediasi. \"Iya, diduga ada kaitannya kesana (konflik galian C, Red). Sementara ini identitas pelaku sudah kita kantongi dan kami beserta Satreskrim Polres BU sedang bekerja untuk menangani kasus ini,\" tegasnya. Kades Suka Negara, Wahidin, saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya insiden yang terjadi di desanya tersebut. \"Tidak tahu saya. Saya di rumah,\" singkatnya. Camat MSS, Milono, S.Sos, SKM, MM, yang sempat memastikan insiden yang mengegerkan wilayah kerjanya ini mengaku terkejut. Ia, tidak menyangka jika konflik izin galian C yang terjadi di Suka Negara hingga berbuntut kepada aksi penyerangan. \"Tentu kita sesalkan insiden yang terjadi malam ini. Pada prinsipnya kami (pemerintah kecamatan, red) tidak mengetahui persis kronologi kejadian sebenarnya. Karena sejak awal konflik galian C berlangsung, kami tidak dilibatkan. Dan menyikapi insiden, ini kita serahkan kepada pihak berwajib untuk memprosesnya sesuai hukum yang berlaku. Selebihnya kita menghimbau kepada warga untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi agar tidak memperkeruh situasi. Intinya kita serahkan masalah ini kepada pihak yang berwajib,\" demikian Camat. (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: