Jamaah Disemprot Disinfektan, 1 Warga Berstatus PDP

Jamaah Disemprot Disinfektan, 1 Warga Berstatus PDP

Satgas Ketahun Data 19 TKA PUTRI HIJAU RU - Sebanyak 40 orang jamaah yang baru pulang menjalani rangkaian ibadah ziarah ke makam Wali Songo di Pulau Jawa, telah tiba di Kecamatan Putri Hijau, Kamis (19/3) kemarin. Para jamaah yang diangkut dalam satu bus ini, tidak langsung dipulangkan ke rumah. Rombongan yang sempat menempuh perjalanan hingga ke daerah Jawa Timur selama enam hari itu sempat diberhentikan di simpang Jalinbar Desa Karang Pulau dan Puskesmas Perawatan Sebelat. Langkah ini terpaksa dilakukan, demi mencegah dan meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada jamaah. Informasi yang dihimpun RU di lapangan, langkah antisipasi dilakukan oleh petugas medis di Puskesmas Sebelat yang tergabung dalam tim Satgas Covid-19 dengan melakukan pengecekan suhu masing-masing jamaah dan penyemprotan desinfektan oleh tim Satgas di Desa Karang Pulau. Hasilnya, jamaah yang baru saja tiba di dari Jawa ini, tidak ditemukan gejala yang mengarah pada dugaan Covid-19. Seluruh jamaah dipastikan dalam kondisi sehat namun tetap diimbau untuk mengisolasi atau mengkarantina diri secara mandiri selama 14 hari ke depan, setelah kepulangannya dari luar daerah. \"Seluruh jamaah kita cek suhu. Selanjutnya, kita pulang ke rumah masing-masing dan kita imbau untuk membatasi aktivitas atau mengisolasi diri secara mandiri sampai 14 hari ke depan. Kita juga minta kepada Satgas desa untuk mengawasi masing-masing jamaah yang baru pulang ini,\" terang dr Rudolf Surya Praba yang menjadi bagian dari tim Satgas Covid-19 Putri Hijau. Ditambahkan Rudolf, selain fokus pada jamaah ziarah itu, pemantauan juga dilakukan kepada empat orang warga yang sebelumnya, baru menjalani PKL di Bandung. Dari empat warga berstatus mahasiswa ini, kata dia, masuk dalam daftar ODP tersebut. Bahkan, satu orang diantaranya, berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP). \"Karena satu ini sebelumnya, sempat berobat dan mengeluh batuk dan demam sehingga masuk dalam kategori PDP. Sudah kita beri obat untuk menangani batuk dan demamnya, kita minta Satgas desa untuk membatasi aktivitasnya atau mengisolasi diri mandiri di rumah sampai situasinya membaik,\" imbuh Rudolf. Terpisah, Kades Karang Pulau, Wandi Ismoko, SH mengaku, rombongan jamaahn ziarah yang baru tiba dari luar daerah itu, 8 orang lainnya, merupakan warga Desa Karang Pulau. Kata Moko, sebelum sampai di Puskesmas Sebelat dan masuk ke wilayah Desa Karang Pulau, seluruh jamaah itu sempat diturunkan sejenak untuk dilakukan penyemprotan destifetan. \"Kita juga bagikan masker kepada seluruh jamaah. Langkah yang sama juga kita terapkan kepada para jamaah asal desa kami agar mengisolasi diri sementara, selama 14 hari setelah kepulangannya dari luar daerah. Hal ini terpaksa dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan kita bersama,\" tandasnya. //Bergerilya, Satgas Data 19 TKA SEMENTARA itu, Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 di Kecamatan Ketahun, merangsek ke wilayah perusahaan di Ketahun. Hasilnya, total ada 19 tenaga kerja asing (TKA) di PT Injatama yang berhasil di data. Ke 19 TKA itu, masing-masing empat orang di kantor induk PT Injatama di Ketahun dan sisanya, berada di lokasi tambang di Desa Pondok Bakil Kecamatan Ulok Kupai. Tidak hanya pendataan, tim Satgas Covid-19 Ketahun yang melibatkan Puskesmas itu, juga menyelidiki riwayat 19 TKA di PT Injatama. Hasilnya, TKA tersebut dipastikan dalam kondisi aman karena berdasarkan riwayat TKA itu, terakhir melakukan mobilisasi dari luar negeri pada enam bulan lalu. \"Total ada 19 TKA di Injatama, empat orang masuk di Kecamatan Ketahun. Terakhir aktivitas TKA ini ke luar negeri sudah enam bulan lalu. Artinya, posisi TKA masih relatif aman dari potensi penularan Covid-19. Kendati demikian, pemantauan terus kita lakukan,\" terang Kepala Puskesmas Ketahun, Sinarilah, SKM. Ditambahkan Camat yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ketahun, Kadino, S.Sos, pihaknya belum mendapati temuan atau laporan terkait warganya yang berstatus ODP maupun PDP. Kendati demikian, pemantauan warga pendatang atau warga yang baru berpergian ke luar daerah, terus dilakukan lewat peran RT di desa. \"Pemantauan terus kita lakukan terhadap orang baru atau warga yang baru berpergian dari luar daerah,\" terangnya. Terpisah, Camat Ulok Kupai, M Abduh Sadat, M.Pd mengatakan, pendataan TKA atau karyawan di beberapa perusahaan seperti PT Titan, PT BM, PT FK, PT Bama termasuk PT Injatama yang berlokasi di Pondok Bakil, sedang dilakukan. \"Hasil di lapangan, belum bisa kita sampaikan secara detail karena pendataan masih berlangsung. Informasi yang kami dapatkan, ada beberapa karyawan berasal dari Bandung yang akan masuk ke perusahaan dan sedang dalam pantauan atau karantina oleh otoritas terkait di Bengkulu,\" demikian Sadat. //5 Warga China Ngaku Tak Balik Kampung DIKETAHUI, dari hasil laporan dari pihak PT Injatama, 5 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang notabene merupakan pentolan perusahaan batubara itu, tidak bepergian ke luar negeri atau ke kampung halamannya, China. Dalam pengejaran data sirkulasi manusia yang tengah diburu daerah, juga mendapati adanya 10 karyawan PT Kimberly, yang baru saja kembali ke perusahaan tambak udang itu. Kesepuluh orang yang menjadi Orang Dengan Pemantauan (ODP) itu, baru saja merampungkan cuti tahunannya. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bengkulu Utara (BU), Drs Fahrudin, ketika dikonfirmasi Radar Utara menyampaikan hal ini. Kelimanya, kata Fahrudin, tidak tercatat meninggalkan tanah air, baik pergi ke luar negeri tujuan kampung halamannya, China atau negara lain. \"Laporan yang masuk dari hasil surat kita, kelima WNA di PT Injatama itu, tidak bepergian ke luar negeri,\" kata Fahrudin, kemarin. Disinggung soal pengawasan tenaga kerja luar daerah di perusahaan yang ada di BU? Fahrudin turut menyampaikan pihaknya sudah mendapatkan laporan tambahan. Ada 10 tenaga kerja yang kembali bekerja di PT Kimberly, setelah merampungkan masa cutinya. \"Iya tengah dipantau oleh Tim Gugus Kecamatan. Ada 10 orang yang baru merampungkan cutinya dan kembali lagi ke perusahaan tambak udang itu,\" pungkasnya. (sig/bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: