Rohidin dan Agusrin Lebih Populer, Izda Punya Tempat
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 16-03-2020,08:57 WIB
BENGKULU RU - Berdasarkan hasil survei Diaspora Research Strategi, nama Bakal Calon (Balon) Gubernur, Dr. H. Rohidin Mersyah dan Agusrin M. Najamudin cukup populer ketimbang nama Balon lainnya. Meskipun demikian ada temuan menarik dalam survei tersebut, dimana Izda Putra yang merupakan nama baru cukup mendapatkan tempat dan sambutan dari pemilih.
Peneliti Diaspora, Ahmad Aprianto mengatakan, Diaspora Research Strategi sebagai lembaga riset sosial kemasyarakatan dan Pemilu telah melakukan survei perilaku pemilih di Provinsi Bengkulu. \"Survei kita mulai sejak tanggal 2-7 Maret lalu dengan mewawancari 700 responden, yang dipilih secara acak bertingkat (multistage rondom sampling) dan memiliki margin of error kurang lebih 3,75 persen dan tingkat kepercayaan 95%,\" ungkapnya, Minggu (15/3).
Menurutnya, dari segi popularitas untuk 7 nama yang paling populer dengan populasi survei seluruh warga Provinsi Bengkulu yang berumur 17 tahun atau lebih, dan atau yang sudah menikah diperoleh nama Rohidin diangka 79,1 persen. \"Kemudian diikuti Agusrin 76,4 persen, Helmi Hasan 64,8 persen, Ahmad Hijazi 57,1 persen, Imron Rosadi 56,6 persen, Izda Putra 38,5 persen, dan Ferry Ramli 37,5 persen. Sedangkan nama lainnya di bawah 30 persen,\" terang Aprianto.
Dilanjutkannya, begitu pula dengan tingkat kesukaan, dari 7 nama tersebut cenderung disukai ketimbang nama lainnya. Dari sisi elektabilitas nama Rohidin mendapat dukungan sebanyak 20,6 persen.
\"Disusul Agusrin 16,2 persen, Helmi Hasan 7,8 persen, Ahmad Hijazi 4,1 persen, Izda Putra 4 persen, Imron Rosyadi 3,8 persen, Ferry Ramli 2,8 persen, dan Rosjonsyah Syahili 2,4 persen. Kemudian nama lainnya di bawah 2 persen, sedangkan 32 persen lagi belum menentukan pilihan,\" jelasnya.
Peta dukungan cenderung tidak mengalami perubahan signifikan ketika dilakukan simulasi dengan menguji 7 nama. Rohidin mendapat dukungan sebesar 21 persen, Agusrin 16,2 persen, Helmi Hasan 7,8 persen, Ahmad Hijazi 4,1 persen, Izda Putra 4,1 persen, Imron Rosyadi 3,8 persen, dan Ferry Ramli 2,8 persen.
Sebaliknya, yang belum menentukan pilihan naik signifikan menjadi 40,2 persen. Dengan demikian, dari peta tersebut dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini belum ada nama yang betul-betul dominan mendapat dukungan jelang Pilgub Bengkulu.
\"Ini juga ditunjukkan dengan selisih elektabilitas yang tidak terpaut jauh antara peringkat pertama elektabilitas antara Rohidin dengan Agusrin, yakni kisaran antara 4-5 persen.
Kemudian dengan masih tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai kisaran 30 sampai 40 persen, jauh lebih tinggi dari raihan elektabilitas seluruh nama yang diuji. Artinya di sisa waktu pelaksanaan Pilkada yang masih relatif lama, pertarungan Pilgub Bengkulu 2020 masih sangat terbuka lebar, dan setiap nama masih punya kesempatan untuk mendapatkan dan menaikkan dukungannya dari pemilih,\" sampainya.
Lebih jauh dikatakannya, semua masih tergantung pada kerja keras dan strategi pendekatan untuk meraih simpati pemilih. Tidak adanya nama yang dominan pada Pilgub Bengkulu kemungkinan disebabkan beberapa faktor salah satunya karena mayoritas nama yang muncul mencalonkan diri adalah incumbent lantaran pernah mejabat Gubernur ataupun Bupati/Walikota.
\"Makanya ada temuan menarik selama kita survei, dimana ada nama nama baru yang cukup mendapatkan tempat dan sambutan dari pemilih, yaitu Izda Putra. Salah satu sebabnya adalah survei mendeteksi pergerakan Izda Putra yang notabene bukanlah incumbent cukup progresif dan menempati urutan ketiga dalam hal sosialisasi di masyarakat.
Temuan ini sekaligus menyiratkan ke depan yang sangat menentukan dukungan pemilih adalah kerja keras dan sosialisasi yang maksimal dari bakal calon,\" demikian Aprianto.
(tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: