Layanan Kesehatan Terancam Lumpuh
ARGA MAKMUR RU - Pelayan kesehatan di wilayah Kecamatan Lais, terancam lumpuh. Pemicunya? konflik internal antara pegawai dengan Kepala Puskesmas Perawatan Lais yang baru, dr. SH yang tak kunjung mereda. Teranyar, belasan pegawai puskesmas mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Bengkulu Utara (BU). Sembari membentang spanduk penolakan kepala puskemas yang baru, pegawai puskesmas pun mendesak agar pemerintah daerah segara mengganti pejabat anyar. Versi mereka, dr SH, selain sudah pernah menjabat lama dan ditempatkan kembali, pejabat puskesmas yang juga sempat didemo di jabatan sebelumnya itu, justru menciptakan situasi yang tak harmonis diinternal puskesmas. Terakhir, 30 pegawai di puskesmas itu menyampaikan bakal mundur massal. \"Kami ingin dokter Sondang, diganti. Karena hanya menciptakan suasana tak nyaman di puskesmas. Dia sudah pernah menjabat lama. Kenapa ditempatkan kembali. Kami tidak cocok,\" kata Faisal Fuad, SKM, salah satu pegawai yang menyampaikan protes, kemarin. Aksi protes yang didominasi pegawai perempuan itu, menurut Faisal merupakan puncak dari upaya persuasif yang sudah lama dilakukan oleh pihaknya kepada pemerintah daerah. Dia membeber, sudah menyampaikan surat protes resmi ke Dinas Kesehatan sejak November dan sudah difasilitasi juga, sebagai langkah mediasi. Hanya saja, kata Faisal, mediasi tetap menyimpulkan mayoritas pegawai puskesmas mengindinkan dr SH, hengkang dari Puskesmas Lais. Pria jangkung itu pun turut mempertanyakan dasar penempatan dr. SH yang dalam jabatan sebelumnya pun sudah terus diprotes. Padahal, terus dia lagi, pejabat lama, Siswanto, dinilai sudah memberikan kinerja yang apik. Iklim kerja di puskesmas pun jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi, Siswanto diganti. \"Kami dibuat blok-blok. Jadi kami sangat tidak nyaman dalam bekerja. Kami ingin dia (dr. SH,red) diganti,\" tegasnya dibarengi dukungan suara oleh peserta aksi. Disinggung soal langkah lanjutan, ketika aspirasi tak diamini daerah? Faisal menyampaikan, seluruh pegawai puskesmas akan mengajukan pindah tugas bersamaan, lantaran sudah merasa sangat tidak nyaman. Ditimpali tanya soal keuangan yang menjadi pemicunya? Faisal sembari melempar senyumnya, menyampaikan belum mau membahas soal itu. \"Kita berharap, daerah segera menyikapi persoalan ini. Pilih copot kepala puskesmas atau kami yang mundur bersama-sama,\" tegasnya diamini peserta aksi. Sebelumnya, Hearing dengan Komisi I DPRD SEMENTARA itu, beberapa jam sebelum aksi, rombongan pegawai puskesmas diketahui menggelar hearing dengan Komisi I DPRD BU. Dalam rapat itu, turut disampaikan beberapa persoalan yang disampaikan kepada dewan. Mulai dari dr. SH sendiri sudah cukup lama menjabat di puskesmas yakni 11 tahun, para pegawai juga menyampaikan dugaan pelayanan kesehatan yang tak sesuai SOP hingga pengambilan keputusan tanpa musyawarah. \"Iya kami juga sudah sampaikan persoalan ini saat hearing tadi di dewan,\" terang Faisal. Kepala Dinkes BU, Syamsul Ma\'arif, SKM, ketika dikonfirmasi Radar Utara soal protes penempatan kembali pejabat lawas di Puskesmas Perawatan Lais menyampaikan, kalau pihaknya sudah melakukan upaya mediasi atas persoalan yang terjadi. Hanya saja, kata dia, mediasi yang dilakukan belum membuahkan kesepakatan. Persoalan untuk pencopotan dr. SH, Syamsul menerangkan, penempatan SH berdasarkan keputusan bupati. Persoalannya, lanjut dia, saat ini kepala daerah terkendala oleh aturan larangan menggelar mutasi pejabat, terkait dengan regulasi kepemiluan. \"Opsinya ya jika dr. Sondang mengundurkan diri. Ketika tidak ada pengunduran diri, maka daerah tidak bisa mengambil langkah yakni penunjuk pelaksana tugas,\" pungkasnya. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: