KHUTBAH JUM’AT

KHUTBAH JUM’AT

  • Yakin, Allah Menolong Orang Yang Menolong Agama-Nya
Oleh: M Khoirul Anwar, S.Sos  (Alumni Ma\'had Utsman bin Affan Jakarta) Bismillahhirrahmannirrahim. Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuhu Ba\'da hamdalah wa sholawat \'ala Rasulillah SAW, semoga menjadikan kita hamba yang senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Saudara se-Iman yang insya Allah senantiasa di rahmati oleh Allah SWT, Agama Islam sebagai sebuah sistem telah mengajarkan kepada setiap muslim untuk senantiasa taat dan patuh akan apa yang Allah swt dan Rasulullah saw tetapkan kepada kita sekalian. Dengan selalu berusaha mengerjakan apa yang Allah swt perintahkan, tentu kita berharap menjadi pribadi yang ber-Iman kepada-Nya. Apabila kita pahami lebih dalam, para Ulama telah sepakat mendefisikan Iman. Yaitu, \"Pengetahuan hati, pengucapan lisan dan pengamalan dengan anggota badan\" (H.R. Ibnu Majah dan At-Tabrani). Maksudnya, untuk menjadi seorang Muslim harus beriman (meyakini) Allah swt sebagai Rabb dan Muhammad sebagai Nabi utusan Allah swt. Kemudian dilanjutkan dengan ikrar (pengucapan) dua kalimat syahadat. Dan Implementasi dari keyakinan dan ikrar adalah pengamalan atas apa-apa yang Allah swt perintahkan kepada kita. Poin inilah yang tidak banyak orang pahami sebagai seorang muslim. Banyak dari kita mengatakan mana janji Allah swt yang katanya menyayangi hamba-Nya. Kenapa saya Islam tapi masih begini-begini saja. dan masih banyak segudang keluh kesah umat kepada Tuhannya. Saudaraku yang insya Allah senantiasa dalam naungan Allah SWT, Allah berfirman dalam Al-Qur\'an yang artinya; \"Hai orang-orang mu\'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.\"(QS.Muhammad;7) Saudaraku, Allah sudah memberikan kita banyak modal mulai dari kesehatan, kemampuan, kecerdasan, Akal dan lain sebagainya. Apakah kita pernah diminta membayar untuk itu! Sudah kita manfaatkan untuk apa semua ini? Allah dengan tegas berjanji, kalau kamu gunakan seluruh kemampuanmu itu untuk menolong agama Allah. Maka yakinlah, bersamanya akan datang pertolongan Allah swt. Bukan hanya itu, Allah akan teguhkan hati kita, kokohkan kemampuan kita dan menopang hambatan-hambatan yang akan menerjang. Banyak cara untuk menolong agama Allah, karena menolong agama sama halnya dengan melaksanakan apa-apa yang menjadi ajaran agama itu sendiri. Seperti didalamnya, berdakwah, membayar zakat, ber-infaq, bersedekah, menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim, berprilaku baik kepada kerabat, tetangga dan seluruh masyrakat serta masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan firman Allah yang artinya: \"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.\"(QS. At-Tholaq;3) Menurut penjelasan Tafsir Al-Muyassar, Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak terdetik di dalam hatinya dan tidak ada dalam perhitungannya. Barangsiapa bersandar kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, tidak lemah untuk berbuat sesuatu dan tidak ada sesuatu yang luput dari-Nya. Allah sudah membuat batasan untuk segala sesuatu yang akan selesai pada batasnya. Kesusahan ada batasnya, kesenangan ada batasnya, masing-masing dari keduanya tidak kekal menimpa manusia. Saudaraku, satu hal yang harus senantiasa kita pahami. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini tidak satupun luput dari kuasa Allah swt. Begitu pula susah dan senangnya kehidupan yang kita jalani. Allah tentu lebih paham dengan apa yang Dia ciptakan. Bila Allah saja yakin kita mampu menghadapi cobaan yang Dia berikan, lalu mengapa kita masih saja mengeluh dengan sesuatu yang pasti berada dalam pengawasan-Nya. Sungguh tak seberapa ujian yang tengah kita rasakan bila dibanding ujian para Nabi, Sahabat, Tabi\'in dan Tai\'ut Tabi\'in. Sangat jauh pula untuk kita menjadi seperti mereka, namun bila tak mampu kita menjadi bintang, apa salahnya kita belajar menjadi sepertinya. Semoga dengan niat kita yang tulus dan ikhlas ingin menolong agama Allah serta mengamalkan ajaran-ajaran Rasulullah Muhammad saw kita akan termasuk kedalam hamba-hamba yang mendapat ridho dari Allah swt. Amiin Buktikan bahwa janji Allah itu benar adanya, Allahu a\'lam bissowab. Semoga yang sedikit ini dapat memberi banyak manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita sekalian yang membaca. Apabila ada kebaikan itu datangnya dari Allah swt, dan apabila ada salah itu murni kesalahan penulis. Ibadallah, Innallaha yakmurukum bil ‘Adli wal Ihsan, wa itaa idzil Qurba wa yanha ‘anil fahsyaai wal munkar wal bagh, ya’idzukum la’allakum tadzakkarun. Aalaa bidzikrillahi akbar. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: