Miris, Penyandang Disabilitas Tak Diperhatikan

Miris, Penyandang Disabilitas Tak Diperhatikan

LAIS RU - Sasaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bantuan sosial (bansos), dipertanyakan. Pasalnya, informasi terhimpun RU, tak sedikit warga kurang mampu bahkan penyandang cacat (disabilitas) luput dari perhatian pemerintah. Khususnya menerima bantuan sosial. Salah satunya Asadi, warga Desa Kalbang, Kecamatan Lais. Pria paruh baya ini mengaku sudah belasan tahun tak mendapatkan perhatian pemerintah. Padahal kondisi cacat fisik yang dialaminya, membuatnya kesulitan untuk mengais rezeki demi kebutuhan keluarga. \"Sudah 11 Tahun saya mengalami cacat fisik akibat kecelakaan. Namun harapan ada perhatian pemerintah, hanya sekadar harapan,\" keluhnya. Kepada RU, ia mengaku harus memutar otak agar kebutuhan dapur tetap mengepul. Belum lagi, ia masih memiliki tanggungan yakni anak yang masih duduk dibangku sekolah. Keluh kesah ini sudah kami sampaikan ke pihak desa. Namun sampai saat ini hanya janji yang kami dapatkan,\" sesalnya. Ia menambahkan, ada 3 orang lainnya yang nasibnya serupa. Ketiganya juga penyandang disabilitas. \"Sekarang kami harus mengadu kemana. Kalau kondisi fisik saya normal, tidak masalah luput dari perhatian. Namun dengan kondisi seperti ini, bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi saya dan keluarga,\" akunya. enada, Zulfikar warga Desa Taba Baru ikut merasakan ketidaktepatan sasaran penerima bantuan sosial. Fakta di lapangan, versi dia, ada warga yang hidup serba kekurangan namun tidak masuk dalam sasaran program. \"Salah satunya ada warga kami, yang ditinggal suami meninggal karena hanyut di sungai. Padahal menurut saya, sangat layak mendapatkan perhatian. Menghidupi 2 orang anak hanya mengandalkan hasil jual sayur-mayur. Namun malah luput dari perhatian pemerintah. Jika seperti ini kondisinya, lebih baik bantuan sosial ditiadakan. Ketimbang terjadi ketimpangan sosial,\" pintanya. Dikonfirmasi perihal ini, Camat Lais, Suryansyah, S.Pd menegaskan akan segera menyikapi dalam waktu dekat dan bakal berkoordinasi dengan petugas yang bertanggungjawab soal pendataan. \"Wajar protes, karena kondisi mereka sangat layak tersentuh bantuan. Saya akan koordinasikan masalah ini ke pihak terkait. Semoga ada jalan keluarnya,\" pungkasnya. Hanya saja, hingga berita ini dikorankan (pukul 16.00 WIB), belum ada jawaban dari Pemerintah Desa Kalbang dan Taba Baru. Dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, belum mendapatkan jawaban. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: