Kasus Stunting di Lebong Turun Drastis

Kasus Stunting di Lebong Turun Drastis

TUBEI RU - Upaya jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong dalam menurunkan angka anak penderita kekurangan gizi atau stunting membuahkan hasil. Seperti halnya persentase kasus stunting terhadap balita di wilayah Kabupaten Lebong diketahui menurun. Diketahui pada tahun 2019 lalu, persentase kasus stunting mencapai angka 8,81 persen. Jika dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai 20,4 persen, tentu hal ini jauh mengalami penurunan lebih tinggi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, S.Km menyebutkan, dari jumlah 4.595 balita di daerah itu, 20,4 persen atau 913 di antaranya mengalami stunting. \"Berdasarkan data hasil kegiatan rutin penimbangan serentak sepanjang tahun 2019. Stunting di Kabupaten Lebong menurun drastis di angka 8,81 persen,” ungkapnya. Lanjutnya, meski mengalami penurunan, upaya pencegahan dan penanggulangannya harus terus dilakukan. Penanganan dapat dilakukan hingga ke tingkat desa. Intervensi pemerintah hingga ke tingkat desa sangat diperlukan. \"Kuncinya ada tiga, harus berani inovatif dalam menyusun program, kreatif dalam melaksanakan program, dan berani melakukan replikatif. Dengan demikian, sasaran penanggulangan stunting bisa benar-benar dirasakan manfaatnya,” kata Rachman. Kemudian, dia membeberkan, proses yang dilakukan pihaknya saat ini, pendataan belum selesai dan masih berjalan. Kemudian, dia menegaskan, pihaknya telah memutuskan kembali akan terus melakukan pendataan ulang. Apakah berkurang atau bertambah kasus stunting di Kabupaten Lebong. \"Upaya konkret dalam pencegahan sudah kita lakukan, dengan pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin tablet penambah darah untuk remaja dan ibu hamil. Juga kita sudah melakukan sosialisasi tentang pencegahan stunting serta melakukan pelatihan pemberian makanan untuk bayi dan anak,\" bebernya. Masih Rachman, keluarga juga harus melakukan pemberian makanan pendamping. Yakni air susu ibu, MPASI bintang empat, yang mengandung karbohidrat, lauk pauk, buah-buahan dan sayuran, jadi makanan pokok dikeluarga itu bisa dibuat MPASI. \"Nah hal itu yang sedan latih saat ini. Lalu kita juga mengadakan sosialisasi tentang asi ekslusif,\" demikian Rachman. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: