Bertambah, Korban Keracunan Jadi 44 Orang

Bertambah, Korban Keracunan Jadi 44 Orang

ARGA MAKMUR RU - Korban keracunan makanan (sebagaimana dimuat di radarutara.id) yang menimpa warga Arga Makmur dan sekitarnya terus bertambah, data terakhir korban yang mendapatkan perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan mencapai 44 orang. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Utara, Samsul Ma\'arif, SKM, M.Kes sebagian besar pasien tersebut terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi korban yang tak kunjung membaik dan masih mengalami diare serta lemas. \"Sudah ada 44 pasien yang mendapatkan perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan, di rumah sakit maupun di tempat dokter praktek,\" jelasnya. Mengenai penyebab keracunan sendiri, sampai saat ini pihaknya masih akan menunggu hasil dari pemeriksaan pihak Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, untuk memastikan sumber bahan makanan yang menyebabkan keracunan tersebut. \"Kita belum bisa menyimpulkan bahan makanan apa penyebab keracunan ini karena harus menunggu hasil pemeriksaan, namun sejauh ini kondisi pasien terus dipantau,\" imbuhnya. Sementara itu Iwan (40 tahun) salah seorang korban keracunan mengaku dirinya memilih untuk berobat jalan saja dan telah memeriksakan diri ke dokter. Meski demikian, dirinya masih terus mengalami diare walau sudah mendapatkan perawatan dari tim medis. \"Saya ikut makan karena istri bawa nasi tersebut ke rumah karena dirinya tengah berpuasa, tapi setelah makan malah jadi diare tidak berhenti dan tidak tahunya bukan hanya saya yang mengalami kondisi seperti ini,\" jelasnya. Selanjutnya pasangan suami istri, Marwiyah dan Mursinin yang sebelumnya juga menolak untuk dilakukan perawatan, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi yang semakin lemas dan diare yang tak kunjung henti dan sejauh ini sudah mendapatkan perawatan dari tim medis. \"Kemarin sudah sempat berobat jalan, tapi karena kondisi makin lemas akhirnya terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani rawat inap,\" terang Yudi adik korban. Sekedar mengulas, sebelumnya dugaan keracunan nasi bungkus yang dibeli secara online ini dialami puluhan warga yang terdiri dari guru SDIT Ruhul Jadid, guru RA IT Al Ihsan dan pegawai Puskesmas Kemumu. Hingga akhirnya pada Sabtu (15/2) terpaksa korban secara berturut-turut mulai dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur dan Rumah Sakit Charitas untuk mendapatkan perawatan dari tim medis. Dari keterangan Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Ujang Ismail, SKM, M.Ph, kejadian ini diketahui setelah petugas surveilans melakukan pelacakan epidemologi. \"Mulai terjadinya, berdasarkan hasil pelacakan epidemiologi adalah pada hari Jumat, 14 Februari 2020 yang bersumber dari laporan petugas surveilans Puskesmas Kemumu. Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan hasilnya, 19 orang mengeluh pusing, sakit kepala, demam, mengigil, badan terasa nyeri, mual, muntah dan diare,\" bebernya. Berdasarkan hasil wawancara pada penderita, yang tersebar di Puskesmas Arga Makmur, Kemumu dan Puskesmas Perumnas, diduga penyebabnya adalah keracunan makanan. Ujang menambahkan, berdasarkan keterangan dari para korban, diketahui kondisi makanan yang diterima oleh mereka dalam keadaan panas dan tidak menimbulkan bau basi, sehingga mereka tidak menaruh curiga dan langsung melahap makanan tersebut. (mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: