Kembangkan Kebudayaan, Dikbud Lebong Usul Museum

Kembangkan Kebudayaan, Dikbud Lebong Usul Museum

TUBEI RU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong, akan segera mengusulkan untuk pembangunan museum. Disampaikan, Kepala Dikbud Lebong H. Guntur, S.Sos., ME sesuai dengan UU Nomor 05 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang di dalamnya menyebutkan pokok pikiran kebudayaan. \"Kedepan kita akan mengusulkan pembangunan museum. Tujuannya untuk menghimpun pokok pikiran kebudayaan yang masih banyak terpendam di Kabupaten Lebong,\" katanya. Lanjut Guntur, fungsi museum ini nantinya bukan hanya menggali dan mengidentifikasi berbagai jenis pokok pikiran kebudayaan yang sudah ada, namun juga yang pernah ada dalam kehidupan leluhur suku Rejang. Baik itu yang masih eksis maupun yang bersifat otentik. \"Kita akan berupaya melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman. Ini strategi nasional untuk memajukan kebudayaan dalam rangka mewujudkan Kabupaten Lebong sebagai kota destinasi berbudaya dan beradat dilandasi iman dan taqwa,\" katanya. Kebudayaan merupakan hasil olah pikir dan perasaan manusia yang berlangsung cukup lama. Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda dan menjadi ciri khas bagi daerah tersebut. Salah satu dari kebudayaan suku Rejang yang ada di Kabupaten Lebong adalah Dialek, Aksara Kaganga, dan Tari. Di Kabupaten Lebong sendiri memiliki banyak kesenian tari. Diantaranya, tari Kejai yang merupakan tarian sakral dan tari Iben Pena’ok, tari Rendoi, dan tari Temu’ng yang merupakan tarian orang zaman dahulu yang sudah dikreasikan. Semua tarian-tarian ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan kebudayaan daerah yang telah mentradisi dalam kehidupan keseharian masyarakat suku Rejang itu sendiri. Menurutnya Guntur, tari-tari itu hidup dalam masyarakat suku Rejang, dan diakui sebagai milik oleh masyarakat tersebut sebagai pendukungnya. Tari Kejai, tari Iben Pena’ok, tari Rendoi, dan tari Temu’ng, merupakan aset budaya yang dimiliki oleh masyarakat Rejang, sekaligus menjadi identitas budaya. Sebuah tarian selain menjadi ciri khas dari masyarakat pemiliknya, tarian juga diyakini memiliki peranan dan fungsi tersendiri dalam setiap penyajiannya. Lebih jauh Guntur, kepada pemuda-pemudi yang dahaga akan ilmu, alangkah baiknya jika mengetahui akan pentingnya mengetahui sebuah kebudayaan yang berada di daerah sendiri. Jangan terlalu mengikuti modernisasi, jika itu hanya melalaikan akan kebudayaan asli. Masih Guntur, Mungkin hanya sedikit sekali para remaja yang berdiri sejajar untuk berlatih tarian daerahnya dengan senyum dan tawa. Seringkali terasa ketegangan dan hanya ingin mengikuti keterpaksaan proses belajar di sekolah. \"Cukup banyak kebudayaan kita yang dirampas oleh negara lain. Dan tampak orang-orang yang tinggal jauh dari Indonesia, justru menyukai dan melestarikan budaya Indonesia di negara asalnya. Mari kita tunjukkan kontribusi kita sebagai rakyat Indonesia akan kepedulian terhadap kebudayaan daerah,\" pungkasnya. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: