Selamatkan Bengkulu Dari Perusahaan Tak Ramah Lingkungan
BENGKULU RU - Keberadaan perusahaan dalam wilayah Provinsi Bengkulu yang terkesan tak ramah lingkungan, dinilai perlu disikapi dengan serius. Ini terungkap dalam hearing antara Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu dengan Dinas LHK Provinsi, akademisi, dan sejumlah Non Goverment Organization (NGO) yang bergerak dibidang lingkungan, Selasa (4/2). Anggota Komisi III DPRD Provinsi, Tantawi Dali, S.Sos, MM mengatakan, melalui forum terhormat ini, disarankan kepada Gubernur untuk mengambil sikap tegas terhadap perusahaan yang tidak ramah lingkungan. Seperti dengan mencabut izin perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak disektor perkebunan, perindustrian, dan pertambangan. \"Karena jika dibiarkan, kerusakan lingkungan di daerah kita ini bisa bertambah parah. Sementara feedback keberadaan perusahaan terhadap daerah, sama sekali tidak terlihat dan dirasakan masyarakat. Namun sebelum sikap itu diambil, sebaiknya kita bersama-sama turun ke lapangan untuk memantau masalah lingkungan, sehingga bisa diketahui fakta sebenarnya,\" ujar Tantawi. Disisi lain, lanjut Tantawi, pihaknya berharap untuk sementara ini Pemprov tidak lagi menerbitkan izin yang baru. Itupun kalau Pemprov benar-benar ingin menyelamatkan kondisi lingkungan di Provinsi Bengkulu ini. \"Hanya lingkungan inilah yang bisa kita wariskan pada generasi penerus, jadi permasalahan lingkungan ini harus disikapi dengan serius,\" katanya. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Provinsi, Drs. Sumardi, MM menyampaikan, hearing yang dilakukan pihaknya dalam rangka menindaklanjuti penanganan bencana banjir dan longsor yang menghantui sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu. \"Dimana bencana itu salah satunya diakibatkan kerusakan lingkungan, dan perusahaan sedikit banyak pasti ada andilnya,\" ujar Sumardi. Ia menambahkan, apalagi perusahaan yang terkesan tidak memperhatikan lingkungan. Misalnya dari segi reklamasi lahan, ada perusahaan yang dilaporkan tidak melakukan kewajiban itu. \"Meskipun demikian usai hearing hari ini (kemarin, red), selanjutnya perusahaan-perusahaan yang bergerak diberbagai sektor itu kita undang juga untuk hearing,\" tutupnya. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: