Dua Kecamatan di BU, Rentan Rawan Pangan
BENGKULU RU - Kecamatan Ketahun dan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara, termasuk daerah yang dinilai rentan terjadi kerawanan pangan di Provinsi Bengkulu. Ini berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2018-2019 yang dikeluarkan pihak World Food Programme (WFP). \"Dalam mengeluarkan peta tersebut, WFP bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional. Selain 2 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara, rentan rawan pangan juga terjadi di Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko, Kecamaan Bang Haji Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma,\" ungkap Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Yenita Saiful. Menurutnya, rawan rentan pangan lantaran kelima daerah itu disebabkan rentan tanaman pangan. Tentu saja kondisi ini harus diwaspadai. \"Kalau kita tidak intervensi, nanti rawan pangan di kelima daerah itu benar-benar terjadi. Makanya harus tetap kita waspadai dan segera ditindaklanjuti, supaya kelima daerah itu bisa keluar dari ancaman kerawanan pangan,\" tegasnya. Ia menerangkan, ada beberapa indikator yang dijadikan standar pengukuran daerah rawan pangan. Diantaranya, pengukuran persentase penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan dan pengukuran persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65 persen terhadap total pengeluaran. Kemudian pengukuran persentase rumah tangga tanpa akses listrik. \"Selain itu juga dilihat dari persentase rumah tangga kekurangan air bersih, jumlah tenaga kesehatan dibanding kepadatan penduduk termasuk juga prevalensi balita stunting. Persoalan daerah rawan pangan di Bengkulu ini tidak bisa hanya ditangani kita saja, tetapi harus disikapi lintas sektoral agar kelima kecamatan tersebut tidak menjadi daerah rawan pangan,\" katanya. Lebih jauh dikatakannya, sebagai langkah antisipasi, pihaknya terus mendorong masyarakat setempat memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk ditanami tanaman pangan. \"Ini menjadi program prioritas pemerintah, untuk mengantisipasi daerah yang rentan rawan pangan. Selain itu program ini juga dapat memenuhi kebutuhan keluarga,\" terang Yenita. Ia menambahkan, kalau dari segi indikator krisis air bersih serta sarana dan prasarana, pihaknya juga meminta pihak terkait seperti PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu menangani persoalan tersebut. \"Jadi semua sektor harus bergerak. Jika itu dilakukan, status rentan rawan pangan bisa dihindari,\" demikian Yenita. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: