DBD ‘Merangsek’ ke Wilayah Kota Arma

DBD ‘Merangsek’ ke Wilayah Kota Arma

ARGA MAKMUR RU - Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bengkulu Utara patut diwaspadai oleh masyarakat terutama yang berada di area rawan DBD. Tak terkecuali kawasan dalam Kota Arga Makmur yang sudah terdata melalui Puskesmas Arga Makmur, setidaknya tiga korban dinyatakan positif DBD. Kepala Puskesmas Arga Makmur, Agus Bintoro, S.Kep menyampaikan, tahun ini di wilayah kerjanya, tercatat sudah terjadi 3 kasus penderita DBD yang berasal dari Desa Gunung Agung. Dimana desa tersebut merupakan salah satu desa yang menjadi langganan DBD dan desa lain sudah ada laporan dari Desa Lubuk Sahung namun dinyatakan negatif DBD. \"Awal tahun ini, 3 pasien DBD di wilayah kerja PKM Arga Makmur dan sudah menjalani perawatan di rumah sakit, sudah mulai membaik,\" jelas Agus. Agus meminta warga agar cerdas dan mewaspadai diri terhadap kemungkinan terjangkit virus melalui gigitan nyamuk Aedes Agypti ini. Kata dia, ciri-ciri pasien penderita DBD diawali dengan demam tinggi tidak kunjung sembuh selama tiga hari yang disertai nyeri sendi, sakit kepala parah, nyeri pada otot belakang mata, mual muntah dan adanya bintik-bintik merah. Di sini, lanjutnya, pasien diminta melakukan pemeriksaan atau cek laboratorium di Puskesmas terdekat maupun ke rumah sakit. Selain itu, pasien juga bisa melakukan cek sederhana dengan melakukan uji terniket, dimana kulit yang terdapat bintik merah diregangkan dan jika bintik tetap ada, disinyalir suspect DBD dan disarankan untuk berobat. \"Penyakit DBD dan campak mempunyai ciri yang hampir sama, namun melalui uji terniket bisa diketahui jenis penyakitnya tapi yang jelas, jika tiga hari panas demamnya tidak kunjung turun, kami minta pasien segera periksa dan menjalani pengobatan,\" pintanya. PKM Arga Makmur juga menjalankan program Setiap Keluarga Sadar (Sekedar) PSN dan melakukan 4 M (mengubur, menguras, menutup dan memantau) yang menyasar desa rawan penyakit DBD. Upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai dari jentik nyamuk penyebab DBD dengan melakukan proses bersih-bersih lingkungan dan melindungi diri serta merubah mindset masyarakat mengenai nyamuk bisa diberantas dengan fogging. \"Fogging merupakan jalan terakhir penangan nyamuk penyebab DBD, hal utama yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan, melindungi diri dengan menggunakan lotion anti nyamuk, melakukan PSN dan 4 M plus,\" tegasnya. Sementara itu, Kepala Desa Gunung Agung, Purnomo ketika dikonfirmasi awak media mengenai warganya yang terjangkit DBD, membenarkannya. Diakuinya, desanya merupakan langganan penyakit ini. \"Iya berdasarkan laporan warga memang ada setidaknya 3 atau 4 warga yang terjangkit penyakit DBD dan sudah ditangani dengan baik,\" jelas Kades. Kadespun meminta pemerintah agar bisa memberikan perhatian dan penangan konkret terhadap serangan penyakit yang bisa menelang korban jiwa tersebut. \"Masyarakat sudah terbiasa jika ada kasus DBD maka akan ada fogging, jikapun hal itu tidak bisa mengatasi masalah, seharusnya pemerintah bisa memberikan solusi lain untuk menghindari korban yang lebih banyak lagi,\" tandasnya. (mae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: